TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Naftali Bennet Jadi PM Israel, Palestina Pesimistis akan Perdamaian

Naftali Bennett lengserkan Netanyahu yang berkuasa 12 tahun

Warga Palestina berkumpul di lokasi rumah-rumah yang hancur setelah serangan udara dan artileri Israel saat kekerasan lintas batas antara militer Israel dan militan Palestina berlanjut, di Jalur Gaza utara, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem.

Jakarta, IDN Times - Otoritas Palestina (PA) semakin pesimis perdamaian akan terwujud ketika Israel berada di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Naftali Bennett. Sebab, ideologi politik dan sikap terhadap Palestina antara Bennett dengan Benjamin Netanyahu tidak berbeda, keduanya merupakan politisi beraliran kanan.

“Mengenai kebijakan pemerintahan baru, kami memperkirakan bahwa kami tidak akan melihat perbedaan, atau mungkin lebih buruk,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri PA, sebagaimana dikutip dari Times of Israel, Senin (14/6/2021). 

Baca Juga: Profil Naftali Bennett, PM Israel Pengganti Netanyahu

1. PA pesimistis Netanyahu akan benar-benar terdepak dari kekuasaan

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (www.twitter.com/@netanyahu)

Palestina juga enggan menyebut kabinet yang baru saja dilantik pada Minggu (13/6/2021) sebagai pemerintahan baru. Pasalnya, meski secara fisik Netanyahu tidak lagi berada di kursi pemerintahan, warisan kebijakan selama 12 tahun dia berkuasa pasti masih akan terasa.

“Kali ini, sebuah pemerintahan tanpa Netanyahu dibentuk di Israel. Namun, tidak akurat untuk menyebutnya sebagai 'pemerintah perubahan', kecuali ada yang mengatakan bahwa Netanyahu tidak lagi ada di sana," kata kementerian.

Baca Juga: Surati Jokowi, Pemimpin Hamas Minta Indonesia Bawa Dunia Lawan Israel

2. Hamas akan melawan Israel, siapa pun yang berkuasa

Pejuang Hamas Palestina saat latihan militer saat persiapan menghadapi konfrontansi dengan Israel, di selatan Jalur Gaza, Minggu (25/3/2018). ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Di Jalur Gaza, Hamas mengatakan bahwa mereka akan terus memerangi pemerintahan Israel dalam bentuk apapun atau siapapun perdana menterinya. Menurut juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, setiap pemerintahan Israel adalah entitas penjajah yang harus dilawan dengan cara apapun, terkhusus perlawanan bersenjata.

“Perilaku pemerintah ini di lapangan akan menentukan cara dan sifat menanganinya di lapangan,” tutur Barhoum.

Baca Juga: Biden Selamati Naftali Bennet, Hamas: Bukti Kemunafikan Internasional

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya