Sepakat! Hamas dan Israel Gencatan Senjata Setelah 11 Hari Pertempuran
Korban jiwa: 232 warga Palestina dan 12 warga Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Israel dan Hamas mengumumkan gencatan senjata, setelah pertempuran 11 hari di Jalur Gaza menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, dan 12 warga Israel, termasuk dua anak.
Dilansir dari Al Jazeera, kabinet keamanan Israel pada Kamis (20/5/2021) memberikan suara bulat untuk mendukung gencatan senjata dengan “timbal balik dan tanpa syarat”, sebagaimana usulan Mesir selaku mediator.
Melalui sebuah pernyataan, Hamas dan Palestinian Islamic Jihad (PIJ) mengkonfirmasi bahwa gencatan senjata dimulai pada Kamis pukul 23.00 GMT, atau Jumat pukul 06.00 WIB.
Baca Juga: Surati Jokowi, Pemimpin Hamas Minta Indonesia Bawa Dunia Lawan Israel
Baca Juga: AS Selalu Veto Resolusi DK PBB soal Israel, Ternyata Ini Alasannya
1. Mesir telah mengirim delegasi untuk membantu gencatan senjata
Kesepakatan damai terjalin di tengah meningkatnya kekhawatiran global tentang pertumpahan darah. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengupayakan deeskalasi dan menerima tawaran mediasi oleh Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Media pemerintah Mesir melaporkan, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah mengirimkan dua delegasi keamanan ke Israel dan Palestina untuk bekerja demi menegakkan gencatan senjata.
Ali Barakeh, anggota biro hubungan Arab dan Islam Hamas, menuturkan bahwa gencatan senjata menandakan kekalahan Netanyahu. “(Ini) kemenangan bagi rakyat Palestina,” kata dia kepada AP.
Baca Juga: Jalan Panjang Penjajahan Israel di Palestina yang Harus Kamu Ketahui