TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tantowi Yahya Ungkap 3 Strategi Selandia Baru Lawan Pandemik COVID-19

Selandia Baru catat total 2.742 kasus positif & 26 kematian

Instagram.com/@tantowiyahyaofficial

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, membagikan tiga strategi bagaimana negara kepulauan itu mampu menanggulangi pandemik COVID-19. Pernyataan itu disampaikan karena infeksi virus corona di Indonesia semakin mengganas.

Tantowi mewanti-wanti jangan sampai terpapar corona hanya perkara waktu, cepat atau lambat.

“Satu per satu, teman, sahabat, keluarga kita berpulang karena COVID-19. Kita sepertinya sedang menunggu ‘undian’ sooner or later pasti akan mendapatkan itu,” kata Tantowi melalui video berdurasi 2 menit 19 detik yang diterima IDN Times, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga: Studi: Vaksin AstraZeneca Ampuh Cegah COVID-19 Varian Delta

1. Ini tiga strategi pemerintah Selandia Baru hadapi COVID-19

Ilustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun tiga strategi yang dimaksud oleh Tantowi adalah menutup perbatasan, melakukan lockdown dalam skala lokal atau nasional, dan partisipasi masyarakat melalui tim yang disebut sebagai tim 5 juta orang.

“Lima juta orang yaitu seluruh penduduk Selandia Baru. Setiap orang punya peran masing-masing untuk mendukung pemerintah dalam merespons COVID-19,” tambah dia.

Beberapa saat lalu, dalam konferensi pers, Tantowi juga mengatakan bahwa menutup perbatasan bagi Selandia Baru merupakan kebijakan yang relatif mudah dan realistis. Sebab, secara geografis posisi Selandia Baru cukup terisolir di kawasan Pasifik.

2. Partisipasi masyarakat memainkan peran penting

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, saat memperkenalkan RUU Karbon Nol di parlemen pada 8 Mei 2019. instagram.com/jacindaardern

Duta besar berlatar politikus Golkar itu menekankan partisipasi masyarakat, dari berbagai elemen, menjadi kunci penanganan pandemik.

“Di Selandia Baru tidak semua rakyatnya mendukung pemerintah, ada oposisi yang sangat kuat di parlemen. Namun, ketika itu menyangkut kepentingan dan keselamatan bersama, maka tidak ada seorangpun yang berbeda pendapat atau melawan kebijakan pemerintah,” ulas dia.

“Barangkali poin ketiga inilah yang menjadi sumber utama kesuksesan negeri ini dalam menanggulangi COVID-19,” ucap dia.
 

Baca Juga: Deretan Negara yang Lockdown Lagi akibat COVID-19 Varian Delta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya