TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Xi Jinping Ancam Joe Biden untuk Tidak 'Bermain Api' 

Kata Xi, "siapa pun yang bermain api harus siap terbakar"

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (www.china-embassy.org)

Jakarta, IDN Times – Presiden Xi Jinping memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa China akan mengambil langkah tegas, jika Taiwan memperlihatkan keinginan untuk menjadi negara merdeka.

Xi juga memperingatkan Presiden AS, Joe Biden, bahwa mendukung kemerdekaan Taiwan sama saja seperti ‘bermain api’. Xi juga mewanti-mewanti kepada siapa pun yang ‘bermain api’ harus siap ‘terbakar’.

Dilansir The Guardian, bahasa tersebut mencerminkan rektorika nasionalis China, yang maknanya semakin kuat karena disampaikan pada pertemuan setingkat kepala negara. Pertemuan Xi-Biden dihelat secara virtual dari pukul 08.45 hingga 12.24 waktu Beijing.

Baca Juga: Xi Jinping dan Joe Biden Tak Mau Persaingan AS-China Jadi Konflik

Baca Juga: Joe Biden Sahkan UU Infrastruktur Rp14 Ribu Triliunan

1. Joe Biden tegaskan kebijakan ambigu AS

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah konferensi pers di Gedung Pentagon pada Kamis 11 Februari 2021. (Facebook.com/President Joe Biden)

Pernyataan Xi merujuk pada ungkapan Biden beberapa saat lalu, yang menegaskan komitmen AS untuk melindungi Taiwan jika China sewaktu-waktu menginvasi.

Sebagai tanggapan, Biden mengatakan bahwa AS tetap berpegang teguh pada Kebijakan Satu China, yang hanya mengakui satu negara China berdaulat. Biden juga menyampaikan, Washington menentang segala upaya sepihak untuk mengubah status quo terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Ungkapan itu merefleksikan sikap AS yang ambigu selama ini. Di satu sisi, Biden tampak tidak ingin Taiwan mendeklarasikan kemerdekaan. Di sisi lain, Biden turut berharap supaya China tidak melakukan invasi.

Presiden ke-46 AS juga mengingatkan Xi bahwa mereka berdua memiliki tanggung jawab internasional untuk memastikan stabilitas global, sebagai negara sesama anggota Dewan Keamanan PBB serta dua kekuatan ekonomi dunia.

Baca Juga: Joe Biden Tak Mau Disebut Sebagai Teman Lama Xi Jinping

2. Tujuan dialog adalah mengelola konflik

Arsip Foto - Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) di dalam Aula Besar Rakyat di Beijing, Rabu (4 /12/2013). ANTARA/REUTERS/Lintao Zhang/am.

Media pemerintah China menggambarkan pembicaraan itu sebagai pertemuan yang jujur, konstruktif, substantif, dan bermanfaat.  

Seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya melaporkan, pertemuan berlangsung dengan hormat, lugas, dan terbuka. Kendati begitu, dia menegaskan bahwa tujuan dari dialog adalah mengelola konflik, tidak mengharapkan suatu terobosan hebat.

“Kami tidak mengharapkan terobosan. Tidak ada yang dilaporkan. (Dialog) ini tentang mengembangkan cara untuk mengelola persaingan secara bertanggung jawab, memastikan bahwa saat kami maju, AS dan China memiliki keadaan yang stabil, yang mana kami bertindak kompetitif tetapi tetap mempertahankan komunikasi,” kata pejabat itu.  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya