TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Zelenskyy ke Putin: Semuanya Bisa Dikompromikan Asal Anda Mau Dialog

Ukraina tidak lagi berminat gabung NATO

Volodymyr Zelenskyy, presiden Ukraina (twitter.com/ZelenskyyUa)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, kembali meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk berdialog. Dia mengatakan bahwa Ukraina siap untuk berunding dan berkompromi agar gencatan senjata terealisasi, tapi menyerah bukan opsi yang akan dia tawarkan.

"Pertama-tama, saya siap untuk berdialog, tetapi kami tidak siap untuk menyerah," kata Zelenskyy saat diwawancarai ABC News, dikutip Interfax.

Baca Juga: Rusia Janji Setop Perang Jika Ukraina Setuju Penuhi 4 Syarat Ini

1. Ukraina tidak lagi berminat gabung NATO

Monumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. (twitter.com/ItalyatNATO)

Pada sesi wawancara itu, Zelenskyy ditanyai seputar syarat-syarat damai yang sempat diutarakan Rusia. Salah satunya adalah Rusia mendesak amandemen konstitusi Ukraina, sehingga Moskow memiliki jaminan bahwa Kiev tidak akan bergabung dalam NATO.

“Mengenai NATO, saya kehilangan minat dalam masalah ini setelah kami menyadari bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina. Aliansi takut akan hal-hal yang kontradiktif dan konfrontasi dengan Rusia,” ujar dia.

Zelenskyy kerap menyindir NATO dan koalisi negara Barat yang tak kunjung membantu Ukraina. Padahal, sebelum agresi dilancarkan pada 24 Februari 2022, Ukraina dijanjikan keamanan dan pertahanan yang kuat untuk membendung Rusia jika invasi terjadi.

Faktanya, hingga saat ini NATO tak kunjung memberikan bantuan. Mereka bahkan menolak penerapan zona larangan terbang yang diajukan Ukraina.

Atas dasar itulah, Zelenskyy menambahkan, dia tidak ingin menjadi presiden yang harus bertekuk lutut hanya demi bergantung pada pihak lain.

2. Ukraina sebut semuanya bisa dibicarakan asalkan Putin mau berdialog

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen termasuk dekrit yang mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai entitas independen dalam sebuah upacara di Moskow, Rusia, Senin (22/2/2022). ANTARA FOTO/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS/aww/sad.

Adapun persyaratan damai lainnya yang diajukan Moskow adalah mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia dan mengakui kedaulatan Luhansk serta Donetsk.

Menurut Zelenskyy, dua poin itu dapat dibicarakan lebih lanjut, asalkan Putin mau duduk bersama di meja perundingan.

"Saya berbicara tentang jaminan keamanan. Saya pikir kami dapat mendiskusikan dan menemukan kompromi pada poin-poin tentang wilayah yang diduduki sementara dan republik yang tidak diakui, yang tidak diakui oleh siapa pun kecuali Federasi Rusia," kata Zelenskyy.

"Yang perlu dilakukan adalah Putin harus mulai berbicara, memulai dialog,” tambah dia.

Baca Juga: 5 Alasan Rusia Tak Kunjung Taklukan Ukraina

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya