TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pangeran William Kunjungi Israel-Palestina Untuk Pertama Kalinya

Disambut hangat dua pemimpin negara tersebut

twitter.com/TimesofIsrael

London, IDN Times - Pewaris Kerajaan Inggris, Pangeran William akan menjadi figur senior dari anggota Kerajaan Inggris yang akan mengunjungi Israel dan wilayah Palestina bulan depan.

Berita ini disampaikan oleh Istana Kensington hari Jumat kemarin, di mana Pangeran William yang berada di posisi kedua sebagai pewaris Kerajaan Inggris akan memulai perjalanan, yang disponsori oleh Pemerintah Inggris ke Timur Tengah. Tanggal 24 Juni ia ke Yordania sebelum berangkat ke Tel Aviv keesokan harinya.

Selama tiga hari Pangeran William akan berada di Yerusalem, Tel Aviv dan Ramallah di Tepi Barat, meskipun istana sang pangeran tidak memberikan rincian mendetail mengenai ke mana tujuannya atau siapa yang akan ditemuinya, dilansir dari Reuters.

1. Baik PM Israel dan Presiden Palestina sambut baik rencana kunjungan ini

twitter.com/jpost_politics

Sebenarnya rencana Pangeran William mengunjungi Timur Tengah sudah disampaikan bulan Maret lalu, yang mendapatkan tanggapan positif dari baik petinggi Israel maupun Petinggi Palestina.

"Ini merupakan sebuah kunjungan bersejarah, yang pertama kalinya dan dia akan diterima di sini dengan antusiasme yang hebat," demikian tegas PM Israel, Benjamin Netanyahu dalam sebuah penyataan.

Sementara itu kantor Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, juga menanggapi positif rencana ini dengan menyatakan kunjungan ini sangat penting 'yang diharapkan akan memberikan kontribusi dalam memperkuat ikatan persahabatan antara rakyat kedua negara.'

2. Kunjungan di tengah perbedaan pandangan politik antara Inggris dan Israel

twitter.com/bindasladki

Kunjungan ini meskipun mendapatkan tanggapan positif dari kedua negara yang akan dikunjunginya, namun sebenarnya berada di tengah situasi yang kurang kondusif, di mana terdapat perbedaan pandangan politik yang tajam antara Pemerintah Inggris dan Israel.

Di antaranya soal pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem yang meningkatkan suhu politik di kawasan tersebut, menyusul aksi protes yang dilancarkan oleh penduduk Palestina dan telah memakan korban lusinan orang.

Selain itu keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran yang ditandatangani tahun 2015 dan memberlakukan sanksi baru kepada Iran, serta mengancam siapa saja melakukan transaksi ekonomi dengan Iran, juga menjadi pemicu ketegangan antara Inggris dan Israel yang mendukung tindakan Amerika Serikat tersebut.

Verified Writer

y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya