Tiongkok Jadi Tujuan Pertama Diplomasi Iran Pasca Sanksi Ekonomi AS
Kepentingan nasional di atas segalanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Teheran, IDN TIMES - Pemerintah Iran mulai melakukan langkah diplomasi guna membendung sanksi yang diterapkan oleh Pemerintahan Donald Trump setelah mengumumkan pengunduran Amerika Serikat dari Kesepakatan Nuklir Iran tahun 2015.
Kesepakatan ini membuat Iran mengurangi jumlah uranium miliknya sampai 2030 dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi yang saat itu dipandang sebagai sebuah terobosan dalam dunia perpolitikan di Timur Tengah.
Dilansir dari South China Morning Post, Iran telah meminta Pemerintah Tiongkok membantu melindungi kesepakatan nuklir yang tercantum dalam Joint Comprehensive Plan of Action sambil menegaskan bahwa Teheran akan menilik 'opsi lainnya' jika kepentingan negaranya terancam oleh sanksi yang diterapkan oleh Amerika Serikat.
1. Dubes Iran untuk Tiongkok tegaskan peranan penting Negeri Tirai Bambu
Hal ini ditegaskan oleh duta besar Iran di Tiongkok, Ali Asghar Khaji dalam sebuah wawancara dengan media yang berbasis di Hongkong tersebut minggu lalu.
Menurut Sang Duta Besar, hal ini dikarenakan Beijing memiliki peranan yang sangat penting bagi Iran sambil tetap mengharapkan negara lain yang menandatangani kesepakatan ini, yaitu lima anggota tetap dewan keamanan PBB ditambah dengan Jerman mengikuti hal ini.
"Jika kami bisa mendapatkan keuntungan dan manfaat dari kesepakatan ini, kami akan tetap bertahan dalam kesepakatan ini. Jika hak Iran tidak terpenuhi, kepentingan kami tidak tercapai, kami akan memikirkan opsi lainnya," demikian tegasnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.