TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Tengah Peperangan, Ukraina Ajak Peretas Bersatu Lawan Militer Rusia

Pendaftaran partisipasi peretas dibuka melaui Google Docs

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ukraina mengirim permintaan kepada kelompok peretas pada Kamis (24/2/2022) pagi, setelah Rusia memulai perang di Donbass, Ukraina timur. Mereka meminta bantuan para hacker untuk membantu melindungi infrastruktur penting dan melakukan misi pengawasan terhadap pergerakan pasukan Rusia.

"Komunitas siber Ukraina! Saatnya untuk terlibat dalam pertahanan siber negara kita," bunyi permintaan tersebut, dikutip dari Reuters.

Pemerintah meminta para peretas dan pakar keamanan siber untuk mengirimkan formulir mereka melalui Google docs dengan mencantumkan spesialisasi mereka, seperti pengembangan malware, dan referensi profesional.

Baca Juga: Kisah Ukraina, Negara Berkekuatan Nuklir Terbesar Ketiga di Dunia

1. Para peretas akan dibagi dalam dua kelompok 

Yegor Aushev, salah satu pendiri perusahaan keamanan siber di Kyiv, Ukraina. (twitter.com/intersec)

Yegor Aushev, salah satu pendiri perusahaan keamanan siber di Kiev, mengatakan bahwa arahan itu muncul dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Di bawah Kemenhan, para sukarelawan akan dibagi menjadi unit siber defensif dan ofensif.

Unit defensif akan digunakan untuk mempertahankan infrastruktur seperti pembangkit listrik dan sistem air. Sementara divisi ofensif, disebut akan membantu militer Ukraina melakukan operasi spionase digital melawan pasukan Rusia.

Pada Kamis malam, Aushev mengatakan, dia telah menerima ratusan pelamar dan akan mulai memeriksa untuk memastikan bahwa tidak ada satupun dari mereka yang merupakan agen Rusia.      

2. Pembentukan tim siber dinilai lambat 

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Aushev menilai, upaya pemerintah untuk membentuk tim siber datang terlambat. Seorang pejabat Ukraina mengatakan, awal bulan ini negara tidak memiliki pasukan siber khusus militer. Mereka baru berencana untuk membentuknya tahun ini.

Hal ini tentu berbanding terbalik dengan yang dilakukan Rusia. Negara itu telah memodernisasi militernya dengan membentuk kelompok siber usai menarik pasukannya dari Georgia pada 2008.

Baca Juga: 137 Warga Ukraina Tewas, Rusia Kuasai Pembangkit Nuklir Chernobyl  

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya