Mali Minta Petinggi Muslim Mulai Negosiasi dengan Al Qaeda
Kekuatan jihadis semakin besar dan tumbuh secara cepat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pemerintah Mali pada hari Selasa (19/10/2021) mengatakan bahwa mereka telah meminta Badan Islam utama di negara itu untuk mulai upaya negosiasi dengan para jihadis Al-Qaeda lokal. Negosiasi itu bertujuan untuk memperoleh kesepakatan damai di mana sebelumnya Mali telah dilanda konflik sejak satu dekade terakhir.
Sebelumnya, pemerintah Mali memang mendukung upaya untuk mulai negosiasi secara diam-diam mengingat konflik di negara itu kian bertambah parah. Kekuatan jihadis telah tumbuh secara cepat dan membuat tentara Mali kewalahan.
1. HCI akan bernegosiasi dengan JNIM
Melansir Aljazeera, menteri Agama telah meminta Dewan Tinggi Islam (HCI) untuk membuka negosiasi dengan para pemimpin Jama'a Nusrat Ul-Islam wa Al-Muslimin (JNIM) yang terkait dengan al-Qaeda, kata juru bicara kementerian, Khalil Camara. Namun kendati demikian, Belum jelas kapan dialog akan dimulai.
“Menteri bertemu dengan Dewan Tinggi Islam pekan lalu untuk memberi tahu mereka tentang keinginan pemerintah untuk bernegosiasi dengan semua kelompok radikal Mali, termasuk Iyad Ag Ghali dan Amadou Koufa”, kata Camara.
Ag Ghali adalah kepala JNIM sedangkan Amadou Koufa merupakan pimpinan afiliasi paling aktif JNIM di Mali tengah. Keduanya sering menjadi sasaran pengeboman Prancis.
Baca Juga: Akhiri Perang Sipil, Mali Akan Berngeosiasi dengan Teroris Al Qaeda
Baca Juga: Taliban: Tidak Ada ISIS dan Al Qaeda di Afghanistan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.