Nestapa Penyintas Kebakaran Gaza: Saudariku dan Anak-Anaknya Tewas
Sebanyak 21 orang tewas dalam insiden kebakaran di Jabalia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Sebuah bangunan empat lantai di Kamp Pengungsi Jabalia, Jalur Gaza Utara pada Kamis (17/11/2022) hangus dilalap si jago merah. Hari itu menjadi hari yang kelam bagi Aya Abu Rayya (23).
Ketika dia mendengar berita kebakaran di tempat saudarinya tinggal, dia segera berlari ke arah jalan dan berteriak “saudariku, saudariku.” Namun saat tiba, ia hanya dapat melihat api membakar habis kediaman saudarinya dan keluarga besarnya itu.
“Saya berteriak histeris. Saudariku dan anak-anaknya pergi. Orang-orang di sekitar saya mencoba menenangkan saya dan memberi tahu bahwa mereka akan baik-baik saja,” ungkap Aya, dilansir Al Jazeera.
"Aku berkata kepada mereka bagaimana mereka akan baik-baik saja saat kamu melihat api yang mengerikan ini?" tambahnya.
Saudarinya, Areej yang kini berumur 36, tewas dalam kebakaran bersama suami dan lima orang anaknya. Ibu mertua, ayah mertua, dan cucu-cucunya juga tewas dalam kebakaran itu.
“Areej adalah satu-satunya saudara perempuanku, dan anak-anaknya seperti anak-anakku. Saya datang mengunjunginya hampir setiap hari di rumah. Kami berencana mengunjungi mereka hari ini karena suaminya, Maher, pulang dari perjalanan beberapa hari yang lalu,” kata Aya.
Baca Juga: Kebakaran Kamp Pengungsi di Jalur Gaza Tewaskan 21 Orang
Baca Juga: Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Capai 44 Orang
1. Sebanyak 21 orang tewas dalam kebakaran
Kebakaran yang terjadi pada Kamis malam itu menewaskan 21 orang. Penyelidikan yang dilakukan pemerintah Gaza, Hamas, masih terus berlangsung. Namun, Hamas mengaitkan api muncul karena bensin yang disimpan di dalam gedung, yang kemudian memicu kobaran api yang dengan cepat melalap bangunan tersebut, sebagaimana dilansir VOA.
“Apa yang terjadi adalah tragedi bencana menurut semua standar. Tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka. Hidup di Gaza adalah penindasan di atas penindasan,” kata Aya.
Jenazah dari 21 orang korban kemudian dimakamkan seusai shalat Jumat. Di hari yang sama, masyarakat di mana kebakaran terjadi mengaku terkejut, dan pihak berwenang mengeluarkan pernyataan berkabung resmi.
"Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata untuk menggambarkan keterkejutan kami tadi malam," kata Khitam Abu Rayya (56), salah seorang anggota keluarga korban.
“Saya kehilangan saudara laki-laki tersayang, istri, putra dan putri, dan anak-anak mereka, termasuk cucu perempuan saya yang berusia tujuh tahun, Dima. Seolah-olah kami ditakdirkan di Gaza untuk hidup dalam penderitaan yang semakin lama semakin parah,” tambahnya.
Baca Juga: Gaza Diserang, Iran: Israel Bakal Bayar Mahal atas Kebiadabannya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.