TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Survei: Mayoritas Muslim AS Ingin Penjualan Senjata Api Diperketat

Laporan dirilis usai maraknya kasus penembakan di AS

ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Sebagian besar muslim Amerika Serikat (AS) percaya undang-undang pengendalian senjata harus lebih diperketat. Itu diungkap dalam sebuah laporan baru yang dirilis Institute for Social Policy and Understanding (ISPU) pada 10 Juni 2022.

Menurut  jajak pendapat, 65 persen responden muslim percaya undang-undang pengendalian senjata perlu lebih ketat. Angka itu sedikit lebih tinggi dari 64 persen orang Yahudi dan Katolik yang disurvei.

Sementara itu, sebanyak 54 orang protestan setuju, Evangelikal kulit putih 30 persen, dan sebanyak 57 persen untuk masyarakat secara umum yang terlepas dari identitas agama.

Jika dibagi dalam hal warna kulit, mayoritas warga muslim berkulit putih cenderung lebih setuju terhadap pengetatan itu dibanding orang kulit putih secara umum. Begitu pula dengan muslim kulit hitam.

Baca Juga: Marak Penembakan, Kemlu RI Imbau WNI di Amerika Serikat Waspada

Baca Juga: Kronologi Penembakan Massal di South Street, AS yang Tewaskan 3 Orang

1. Banyak anak yang kerap jadi korban penggunaan senjata 

Ilustrasi Penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir Midlle East Eye, laporan tersebut dirilis hanya beberapa minggu setelah insiden penembakan massal di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas. Sebanyak 21 orang yang kebanyakan anak-anak tewas dalam penembakan tersebut.

Menurut data dari Washington Post, lebih dari 311 ribu anak di Amerika telah mengalami kekerasan senjata di sekolah sejak penembakan 1999 di Columbine High School. Pada periode yang sama, 185 tewas dan 369 terluka.

“Sayangnya semua warga AS terkena dampak kekerasan senjata, secara langsung atau tidak langsung. Ketika pemerintah bekerja untuk menemukan solusi yang efektif, opini publik sangat penting untuk dipahami,” kata Meira Neggaz, direktur eksekutif ISPU.

Neggaz juga menambahkan bahwa penelitian yang dirilis tersebut berfokus pada Muslim AS, dibanding kelompok agama lain. Menurutnya, sebagian besar warga AS prihatin atas undang-undang senjata saat ini.

Baca Juga: Penembakan Terjadi Lagi di AS, 3 Orang Tewas di Iowa 

2. Kasus penggunaan senjata sangat mendesak untuk diselesaikan  

Ilustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Penggunaan senjata api di AS dipandang sebagai kasus yang urgensitasnya tinggi. ISPU menyarankan agar masyarakat serta pemerintah memahami dan memecahkan tantangan yang mendesak tersebut.

Penembakan di sekolah dasar Texas, dan satunya lagi di supermarket New York yang menewaskan 10 orang kulit hitam, telah menambah tekanan pada politisi untuk mengambil tindakan.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya