TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Utusan AS Akan ke Beirut, Cegah Hubungan Israel-Lebanon Memburuk

Keduanya berniat negosiasi yang ditengahi AS

Utusan Amerika Serikat (AS) Amos Hochstein yang akan berkunjung ke Lebanon (Twitter/amoshochstein )

Jakarta, IDN Times - Utusan Amerika Serikat (AS) akan mengunjungi Beirut pekan depan, untuk membahas sengketa antara Lebanon dan Israel di Laut Mediterania. Hal itu diungkap oleh Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, Selasa (7/6/2022).

“Utusan AS Amos Hochstein akan berkunjung pada Minggu atau Senin,” kata Berri dalam sesi parlemen di Beirut, dilansir Reuters.

Ketika dikonfirmasi ke pihak Kedutaan Besar AS, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan belum ada rencana perjalanan yang akan segera diumumkan.

Menurutnya, kesepakatan keudanya tercapai jika kedua pihak berunding dengan itikad baik dan menyadari manfaat bagi kedua negara.

Baca Juga: Sengketa Laut Lebanon-Israel, Hizbullah: Kami Siap Bertindak Keras

1. Berupaya mencegah eskalasi konflik 

Bendera Lebanon berkibar. (Unsplash.com/Charbel Karam)

Lebanon pada Senin mengatakan, niatnya untuk mengundang Hochstein adalah untuk meredakan ketegangan dengan melanjutkan negosiasi. Kedua belah pihak sebelumnya saling klaim wilayah perairan di Mediterania.

Pada Minggu, sebuah kapal yang dioperasikan oleh Energean dan berbasis di London mulai melakukan eksplorasi gas di wilayah yang disebut Karish. Hal itu memicu tindakan reaktif dari Lebanon.

Israel mengatakan Karish adalah bagian dari Zona Ekonomi Ekslusif miliknya. Pada Senin, negara Zionis tersebut mengatakan perlunya mediasi dari AS untuk menyelesaikan permasalahan itu.

2. Hizbullah bersiaga 

Bendera Hizbullah Lebanon (twitter.com/Jewish Community)

Wakil pimpinan Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem, mengatakan kelompoknya siap mengambil tindakan, termasuk penggunaan kekuatan, jika pemerintah Lebanon secara resmi menuduh Israel melanggar hak-hak maritim.

"Ketika negara Lebanon mengatakan bahwa Israel menyerang perairan dan minyak kami, maka kami siap untuk melakukan bagian kami dalam hal tekanan, pencegahan, dan penggunaan cara yang tepat, termasuk kekuatan," kata Qassem.

Hizbullah mendesak pemerintah untuk bergegas dan menetapkan tenggat waktu untuk masalah tersebut.

Baca Juga: Sistem Politik Lebanon: Pembagian Kekuasaan Kristen, Sunni, dan Syiah

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya