Zelenskyy Ogah Gencatan Senjata kalau Wilayahnya Gak Dikembalikan
Menyerahkan tanah Ukraina akan membuat Rusia semakin agresif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan gencatan senjata bersama Rusia tidak disertai pengembalian wilayah yang dicaplok tidak akan menghentikan perang, tetapi justru memperpanjangnya.
Menurutnya, menyerahkan tanah yang saat ini dikuasai Rusia hanya akan membuat negara itu semakin agresif. Hal itu juga dipandangnya dapat menjadi peluang baru bagi Rusia untuk mempersiapkan serangan selanjutnya.
"Wilayah-wilayah itu, harus dibebaskan terlebih dahulu, dan kemudian kita bisa bernegosiasi tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana kita bisa hidup di abad-abad mendatang," kata Zelenskyy kepada WSJ, Jumat (22/7/2022), yang dikutip DW.
Baca Juga: Zelenskyy Pecat 28 Pejabat yang Diduga Berkomplot dengan Rusia
Baca Juga: Zelenskyy Pecat Kepala Agensi dan Jaksa Agung karena Terkait Rusia
1. Zelenskyy juga singgung bantuan militer AS
Zelenskyy juga menyinggung soal bantuan militer yang diberikan Amerika Serikat (AS) kepada Ukraina. Sistem roket artileri atau yang dikenal dengan HIMARS, disebutnya kurang membantu dalam mengubah keadaan.
“Kebutuhan yang lebih mendesak adalah sistem pertahanan udara yang dapat mencegah Rusia menghujani rudal jarak jauh di kota-kota damai yang berjarak ratusan mil dari garis depan,” tutur Zelenskyy, dilansir Reuters.
Pada Jumat, Gedung Putih kemudian mengumumkan akan memberikan Ukraina paket bantuan pertahanan lainnya senilai 270 juta dollar AS. Bantuan itu mencakup pembelian drone jenis Phoenix Ghost.
Baca Juga: Ukraina dan Rusia Setujui Perjanjian Ekspor Gandum
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.