Jakarta, IDN Times - Anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Megiddo, Israel, menghadapi kondisi brutal, seperti pemukulan, kelaparan dan tidak diizinkan menerima perawatan medis. Pelanggaran tersebut dilaporkan oleh Komisi Urusan Tahanan pada Selasa (27/5/2025).
Salah satu korban adalah Jihad Maher Hajjaj, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dari wilayah timur Ramallah, yang menderita nyeri parah di dada. Ia diduga mengalami patah tulang rusuk setelah dipukuli oleh seorang sipir penjara sekitar sebulan yang lalu.
“Pukulannya sangat keras sampai terasa seperti tulang saya bergeser, dan saya tidak menerima pengobatan maupun kejelasan apakah patah tulangnya sudah sembuh,” kata Hajjaj, yang telah ditahan sejak Februari 2024, kepada pengacara komisi tersebut.