Taliban Segera Bentuk Pemerintahan, Dewan Syura Diprediksi Isi Kabinet

Kabinet baru Taliban akan dibentuk dalam satu dua minggu ini

Jakarta, IDN Times - Taliban sedang mempersiapkan kabinet baru seiring dengan proses evakuasi oleh militer Amerika Serikat (AS) telah mendekati akhir. Juru bicara utama Zabihullah Mujahid mengatakan pada Sabtu (28/8/21), mereka berharap proses evakuasi dapat diselesaikan segera. 

Kepada Reuters, Zabihullah mengatakan susunan kabinet baru akan diselesaikan dalam satu atau dua minggu ini. Tenggat proses evakuasi oleh AS dan sejumlah negara lainnya berakhir pada 31 Agustus 2021, dilansir kantor berita ANTARA.

Baca Juga: Taliban Janji Warga Afghanistan Akan Bisa Bebas Bepergian

1. Taliban yakin kabinet baru bakal selamatkan ekonomi

Taliban Segera Bentuk Pemerintahan, Dewan Syura Diprediksi Isi KabinetAfghanistan. (Pixabay.com/1019)

Zabihullah mengatakan masalah ekonomi yang dialami Afghanistan akan berkurang begitu pemerintahan baru terbentuk. Krisis ekonomi parah melanda negara itu akibat anjloknya mata uang dan kenaikan harga pangan. Bank-bank masih tutup dua minggu setelah jatuhnya Kabul ke tangan Taliban.

Taliban memperkirakan bahwa anjloknya mata uang dan gejolak ekonomi setelah pengambilalihan Kabul dua minggu lalu itu akan mereda. Taliban telah memerintahkan bank untuk buka kembali, dengan batas penarikan mingguan sebesar 20 ribu Afghani. 

"Kejatuhan Afghani terhadap mata uang asing bersifat sementara dan itu karena situasi yang tiba-tiba berubah. Mata uang Afghani akan kembali normal begitu sistem pemerintahan mulai berfungsi," katanya.

Ekonomi Afghanistan yang sudah hancur setelah empat dekade perang, kini akan diperparah dengan kerugian miliaran dolar karena disetopnya bantuan asing. Tak hanya itu, PBB juga mengingatkan kekeringan ekstrem yang terjadi di sebagian wilayah Afghanistan.

2. Kabinet diperkirakan akan diisi pimpinan dan dewan syura Taliban

Taliban Segera Bentuk Pemerintahan, Dewan Syura Diprediksi Isi KabinetPemimpin politik Taliban Mullah Baradar bertemu Emir Qatar (twitter.com/@Natsecjeff)

Zabihullah juga menyebut para pejabat kabinet itu telah ditunjuk untuk menjalankan lembaga-lembaga utama, termasuk kementerian kesehatan dan pendidikan masyarakat dan bank sentral.

Sementara itu Nikkei Asia melaporkan, pemimpin Taliban akan menduduki jabatan di kabinet baru itu. Sebuah pertemuan dewan kepemimpinan--atau disebut dewan syura dalam bahasa Pashtun, digelar di istana presiden di Kabul, menurut seorang pemimpin senior Taliban.

Sumber anonim Nikkei itu menyebut dua dari tiga wakil pimpinan di kelompok tersebut, telah ditugaskan untuk menyusun daftar kabinet. Mereka adalah Mullah Yaqoob, putra pendiri Taliban Mohammed Omar, dan Sirajuddin Haqqani. Salah satu dari mereka diperkirakan akan menduduki jabatan perdana menteri.

Hampir seluruh anggota dewan syura, yang berjumlah 26 orang, akan dilantik ke dalam kabinet. "Kecuali beberapa anggota lanjut usia dan sakit," imbuh sumber itu dilansir Nikkei Asia, Kamis (26/8/2021).

Meskipun Taliban telah berulang kali mengatakan akan mencari pemerintahan yang komprehensif di Afghanistan, menurutnya, tidak ada kemungkinan untuk melantik pejabat dari pemerintahan sebelumnya.

"Orang-orang kami telah berjuang selama 20 tahun. Mereka emosional dan tidak akan menerima orang luar. Ini akan memakan waktu untuk mengubah mentalitas orang-orang kami sehingga orang lain dapat diakomodasi."

Baca Juga: Daftar Negara yang Evakuasi di Afghanistan Jelang Tenggat dari Taliban

3. Perempuan diperkirakan tidak akan mengisi kabinet baru

Taliban Segera Bentuk Pemerintahan, Dewan Syura Diprediksi Isi KabinetPengungsi anak-anak menunggu penerbangan berikutnya setelah didaftarkan di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8/2021). Gambar diambil 19 Agustus 2021. ANTARA FOTO/1stLt. Mark Andries/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS/AWW.

Juru bicara Taliban tidak dapat memastikan apakah perempuan akan masuk dalam kabinet baru nanti. Dia hanya mengatakan itu akan menjadi urusan para pimpinan untuk memutuskannya. 

Meski demikian, sumber anonim Nikkei memastikan perempuan tidak akan dimasukkan dalam kabinet pertama Taliban kali ini. "Tetapi kemungkinan ini tidak dapat dikesampingkan di masa depan," tambahnya.

Baca Juga: Janji Taliban: Burqa Tidak Wajib dan Perempuan Boleh Kuliah

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya