Admiral AS Minta Pasukannya Bersiap Hadapi Invasi China di Taiwan

AS sebut bisa saja China menginvasi Taiwan tahun depan

Jakarta, IDN Times – Pejabat militer Amerika Serikat (AS) mengatakan, angkatan bersenjata di negaranya harus bersiap untuk menanggapi ancaman invasi China di Taiwan sesegera mungkin. Pejabat itu melihat aktivitas militer China di sekitar pulau tersebut sebagai ancaman yang tidak bisa diabaikan.

Kepala operasi angkatan laut AS, Laksamana Michael Gilday, memperingatkan bahwa sangat mungkin Presiden Xi Jinping mengambil langkah yang tidak terduga untuk merebut Taiwan.

Belum lama ini, bertepatan dengan kongres Partai Komunis China, Presiden Xi menyampaikan bahwa negaranya mempunyai hak untuk merebut Taiwan secara paksa. Dia juga menegaskan komitmennya untuk reunifikasi dengan Taiwan.

1. Singgung soal ancaman invasi China pada 2022 atau 2023

Admiral AS Minta Pasukannya Bersiap Hadapi Invasi China di TaiwanSeorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Dalam diskusi dengan lembaga think tank, Gilday ditanya tentang pidato Xi. Dia juga ditanya apakah setuju dengan komentar laksamana AS lainnya, bahwa Beijing akan mencaplok Taiwan pada 2027.

“Bukan hanya apa yang dikatakan Presiden Xi, tetapi bagaimana orang China berperilaku dan apa yang mereka lakukan. Dan apa yang telah kita lihat selama 20 tahun terakhir adalah mereka telah memenuhi setiap janji yang telah mereka buat lebih awal dari yang mereka katakan akan mereka tepati,” kata Gilday kepada Dewan Atlantik.

“Jadi ketika kita berbicara tentang jendela 2027, dalam pikiran saya, itu pasti jendela 2022 atau berpotensi 2023. Saya tidak bisa mengesampingkan hal itu. Saya sama sekali tidak bermaksud untuk menjadi khawatir dengan mengatakan itu. Hanya saja kita tidak bisa mengabaikan itu,” tambahnya.

Baca Juga: Demonstran di Kedubes China: Saya Bisa Saja Dibunuh, Biasa Bagi Mereka

2. AS bukan aliansi resmi Taiwan, tapi punya kerangka hukum untuk melindunginya 

Admiral AS Minta Pasukannya Bersiap Hadapi Invasi China di TaiwanIlustrasi White House (Unsplash/Stephen Walker)

Sebagai informasi, Partai Komunis China tidak pernah mengendalikan Taiwan, tetapi mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai miliknya.

Taiwan bukan sekutu dalam perjanjian AS, tetapi Kongres AS terikat hukum untuk menjual senjata pertahanan Taipei. Selain itu, ada juga dukungan bipartisan untuk melindungi apa yang telah menjadi demokrasi progresif dan mitra dagang global yang vital.

Sudah sejak lama Beijing berusaha untuk merebut Taipei. China berjanji untuk menggunakan kekerasan jika Taiwan mendeklarasikan kemerdekaan.

3. China disebut semakin agresif di bawah Xi Jinping

Admiral AS Minta Pasukannya Bersiap Hadapi Invasi China di TaiwanANTARA FOTO/REUTERS/Juan Medina

Retorika dan tindakan terhadap Taiwan menjadi lebih jelas di bawah Xi, pemimpin paling tegas China dalam satu generasi, dan militer telah meningkatkan pembelian peralatan yang bertujuan untuk melakukan invasi.

Xi telah mengikat Taiwan dengan visinya tentang peremajaan besar bangsa China, dan mengatakan tujuan reunifikasi tidak dapat diteruskan tanpa batas dari generasi ke generasi.

Invasi Rusia baru-baru ini ke Ukraina, yang tidak dikutuk China, juga telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Beijing mungkin mengambil langkah serupa terhadap 23 juta orang Taiwan.

Komentar Gilday muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken memperingatkan, bahwa Beijing ingin merebut Taiwan pada waktu yang jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan.

“China sangat berbeda (di bawah pemerintahan Xi). Lebih represif di rumah dan lebih agresif di luar negeri,” tutur Blinken.

Baca Juga: Hadapi China, AS Berencana Gandeng Taiwan untuk Produksi Senjata

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya