Diancam Putus, Iran Siap Klarifikasi ke Ukraina soal Persenjatai Rusia

Iran bantah pasok drone dan senjata ke Rusia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Iran siap untuk berdialog dengan pejabat Ukraina, untuk mengklarifikasi tuduhan bahwa mereka mempersenjatai dan berencana untuk meningkatkan kerja sama militer dengan Rusia.

Melalui sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa (19/10/2022), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, mengulangi penyangkalan bahwa Teheran mengirim drone ke Rusia untuk digunakan dalam perang.

“(Pemerintah Iran) menyatakan kesiapan untuk berdialog dan negosiasi dengan Ukraina untuk menghapus tuduhan itu,” sambung Kanani, dalam pernyataannya, dilansir Al Jazeera.

1. Kementerian Luar Negeri Ukraina usulkan putus hubungan dengan Iran

Diancam Putus, Iran Siap Klarifikasi ke Ukraina soal Persenjatai RusiaMenteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba. twitter.com/DmytroKuleba

Iran menyampaikan tanggapannya setelah Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengusulkan kepada Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk memutus hubungan diplomatik dengan Iran. Sebabnya adalah drone yang digunakan Rusia, yang disebut didatangkan dari Iran, digunakan oleh pasukan Moskow untuk menyerang warga sipil dan instalasi non-militer.

Kuleba mengatakan, pemerintah yakin bahwa drone Shahed-136 "kamikaze" Iran digunakan dalam serangan pada Senin (16/10/2022). Kiev juga yakin bahwa Teheran akan terus memasok senjata ke Moskow.

Ukraina menuduh Rusia menggunakan Shahed-136, meskipun dicap ulang sebagai Geran-2 dengan nomor ekornya sendiri. Drone tersebut dikenal murah dan mampu terbang jauh, sebelum menabrak target kemudian meledakkan diri.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Rusia Minta Iran Kirim Banyak Rudal dan Drone

2. AS sebut Iran akan memasok lebih banyak ke Rusia

Diancam Putus, Iran Siap Klarifikasi ke Ukraina soal Persenjatai RusiaIlustrasi White House (Unsplash/Stephen Walker)

Pejabat Amerika Serikat (AS) yang tidak ingin disebutkan namanya yang menyampaikan, Iran telah telah mengirim pelatih dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) ke Semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia. Mereka didatangkan untuk membantu pasukan Rusia mengoperasikan drone yang diimpor dari Iran, The New York Times melaporkan.

Media Barat lainnya juga melaporkan, Iran sedang bersiap untuk mengirim lebih banyak drone, selain mentransfer rudal Fateh dan Zolfaghar permukaan-ke-permukaan jarak pendek dan menengah.

Atas serangkaian serangan Rusia, Gedung Putih telah menyampaikan kemarahannya dan menyebut Presiden Vladimir Putin melakukan kejahatan perang. AS berjanji akan mendesak Rusia untuk bertanggung jawab dan tidak akan tinggal diam jika ada negara atau individu yang bekerja sama dengan Iran.

3. Ukraina meminta Uni Eropa menjatuhkan sanksi ke Iran

Diancam Putus, Iran Siap Klarifikasi ke Ukraina soal Persenjatai RusiaBendera Uni Eropa dan beberapa bendera anggota dari Uni Eropa. (Pixabay.com/Dusan_Cvetanovic)

Pada Senin, Ukraina meminta Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran atas dugaan penjualan senjata, dengan Kuleba mengatakan dia siap untuk memberikan bukti keterlibatan Iran.

Para Menteri Luar Negeri UE tidak mengambil tindakan selama pertemuan di Luksemburg, tetapi Kepala Kebijakan Luar Negeri Josep Borrell mengatakan, UE sedang meninjau bukti yang ada dan akan menjatuhkan sanksi jika dapat memverifikasi penjualan senjata ke Rusia.

Blok tersebut, bagaimanapun, telah menjatuhkan sanksi pada sejumlah pejabat dan entitas Iran atas apa yang disebutnya “penindasan brutal terhadap demonstrasi”, yang meletus di seluruh Iran sebulan lalu setelah kematian Mahsa Amini di tangan polisi moral.

Baca Juga: Argentina Minta Qatar Tangkap Wakil Presiden Iran

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya