Gempa Turki-Suriah: 46 Ribu Orang Tewas, 84 Ribu Bangunan Rusak

Distribusi bantuan di Suriah masih terkendala

Jakarta, IDN Times – Memasuki hari ke-12 setelah gempa dahsyat menghantam Turki-Suriah, lebih dari 46 ribu orang tewas dan lebih dari 84 ribu bangunan rusak parah, perlu dibongkar segera, atau runtuh.

Ketika Turki berupaya untuk mengelola bencana modern terburuknya, kekhawatiran tumbuh atas para korban tragedi di Suriah. Dilansir Al Jazeera, Program Pangan Dunia (WFP) menekan pihak berwenang di barat laut untuk berhenti memblokir akses ke daerah tersebut, untu membantu ratusan ribu orang yang terdampak gempa bumi.

Korban tewas di Turki mencapai 40.642 orang, sementara negara tetangga Suriah melaporkan lebih dari 5.800 kematian, angka yang tidak berubah selama beberapa hari.

1. Menunggu keajaiban lainnya di tengah reruntuhan

Gempa Turki-Suriah: 46 Ribu Orang Tewas, 84 Ribu Bangunan RusakIlustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Para pekerja dari Kyrgyzstan pada Sabtu berusaha menyelamatkan keluarga Suriah beranggotakan lima orang dari puing-puing sebuah bangunan di kota Antakya di selatan Turki. Tiga orang, termasuk seorang anak, diselamatkan hidup-hidup. Ibu dan ayahnya selamat tetapi anak itu kemudian meninggal karena dehidrasi, kata tim penyelamat. Satu kakak perempuan dan saudara kembar tidak berhasil.

Sementara itu, seorang bayi yang lahir di Suriah utara saat gempa telah dipertemukan kembali dengan bibi dan pamannya, setelah orang tua dan saudara kandungnya meninggal dalam bencana tersebut.

Rekaman yang beredar luas di media sosial setelah gempa menunjukkan seorang penyelamat bergegas menuruni bukit puing sambil membawa bayi mungil yang tertutup debu.

Bayi yang baru lahir itu kemudian diidentifikasi sebagai anak Abdallah dan Afraa Mleihan, yang meninggal dalam gempa bumi bersama anak-anak mereka yang lain di kota Jandaris yang dikuasai pemberontak di provinsi Aleppo, Suriah.

Pada Sabtu (18/2/2023), bibi dari pihak ayah Hala dan pamannya melalui pernikahan Khalil Al-Sawadi akhirnya menjemput keponakan mereka, yang mereka beri nama Afraa, setelah ibunya meninggal.

Baca Juga: 2 WNI Korban Gempa Turki Sudah Teridentifikasi, Berasal dari Bali

2. Bantuan masih sulit masuk karena masalah politik di Suriah

Gempa Turki-Suriah: 46 Ribu Orang Tewas, 84 Ribu Bangunan RusakIlustrasi gempa bumi (IDN Times/Sukma Shakti)

WFP telah mendesak otoritas Suriah di barat laut untuk menghentikan pemblokiran akses ke daerah tersebut, karena berusaha membantu ratusan ribu orang yang dilanda gempa bumi.

Direktur WFP, David Beasley, mengatakan badan itu kehabisan pasokan di sana dan meminta lebih banyak penyeberangan perbatasan dibuka dari Turki.

“Masalah yang kami hadapi (adalah dengan) operasi lintas garis ke Suriah barat laut di mana otoritas Suriah barat laut tidak memberi kami akses yang kami butuhkan,” kata Beasley di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.

Di Suriah, yang telah hancur oleh lebih dari satu dekade perang saudara, sebagian besar korban jiwa terjadi di barat laut.

Daerah tersebut dikuasai oleh para pejuang yang berperang dengan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, yang mempersulit upaya untuk mendapatkan bantuan kepada masyarakat.

3. Ancaman penyakit menular di daerah bencana

Gempa Turki-Suriah: 46 Ribu Orang Tewas, 84 Ribu Bangunan Rusakilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Petugas medis dan ahli telah menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan penyebaran infeksi karena infrastruktur sanitasi yang rusak parah.

Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, mengatakan bahwa meskipun telah terjadi peningkatan infeksi usus dan saluran pernapasan atas, jumlahnya tidak menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

"Prioritas kami sekarang adalah memerangi kondisi yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit menular," kata Koca.

Organisasi bantuan mengatakan, para penyintas akan membutuhkan bantuan selama berbulan-bulan mendatang dengan begitu banyak infrastruktur penting yang hancur.

Baik Turki maupun Suriah tidak mengatakan berapa banyak orang yang masih hilang setelah gempa.

Turki telah berjanji untuk menyelidiki siapa pun yang dicurigai bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan dan telah memerintahkan penahanan lebih dari 100 tersangka, termasuk pengembang.

Baca Juga: Cerita Tim Dokter Unhas Datang ke Turki Bantu Korban Gempa

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya