Hampir 40 Orang Tewas Akibat Serangan AS di Irak dan Suriah

AS targetkan kelompok yang didukung Iran

Jakarta, IDN Times – Korban tewas akibat serangan udara Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah telah menewaskan 40 orang. Washington menargetkan lebih dari 85 sasaran yang terkait dengan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan milisi yang didukungnya.

Serangan tersebut, termasuk penggunaan pesawat pengebom jarak jauh B-1 yang diterbangkan dari AS, adalah yang pertama sebagai respons terhadap serangan akhir pekan lalu di Yordania oleh milisi yang didukung Iran. Diperkirakan akan lebih banyak operasi militer AS dalam beberapa hari mendatang.

Serangan telah meningkatkan konflik yang menyebar ke wilayah tersebut sejak perang meletus antara Israel dan Hamas, setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

1. Korban tewas ada di Irak dan Suriah

Hampir 40 Orang Tewas Akibat Serangan AS di Irak dan SuriahIlustrasi bendera Irak (unsplash.com/engin akyurt)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan, serangan tersebut mewakili kesalahan besar dan strategis lainnya yang dilakukan AS

“Yang hanya akan mengakibatkan peningkatan ketegangan dan ketidakstabilan,” kata dia, dikutip dari Reuters.

Irak memanggil kuasa usaha AS di Baghdad untuk menyampaikan protes resmi. Pasukan Mobilisasi Populer Irak, pasukan keamanan negara termasuk kelompok yang didukung Iran, mengatakan 16 anggotanya tewas termasuk pejuang dan petugas medis. Pemerintah sebelumnya mengatakan warga sipil termasuk di antara 16 orang yang tewas.

Di Suriah, serangan tersebut menewaskan 23 orang yang menjaga lokasi yang menjadi sasaran, kata Rami Abdulrahman selaku direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Baca Juga: AS Ngaku Sudah Kabari Irak sebelum Lakukan Serangan

2. AS klaim serangannya berhasil

Hampir 40 Orang Tewas Akibat Serangan AS di Irak dan SuriahGedung Putih di Washington, Amerika Serikat (unsplash.com/Saul Rodriguez)

Direktur Staf Gabungan AS, Douglas Sims, mengatakan serangan tersebut dianggap berhasil karena memicu ledakan sekunder yang besar ketika bom mengenai persenjataan militan. Dia mengatakan, serangan dilakukan karena mengetahui kemungkinan akan ada korban jiwa di antara mereka yang berada di fasilitas tersebut.

Meskipun terjadi serangan, Pentagon mengatakan pihaknya tidak ingin berperang dengan Iran dan tidak yakin Teheran juga menginginkan perang.

Iran, yang mendukung Hamas, berusaha untuk tidak ikut campur dalam konflik regional tersebut, bahkan ketika Iran mendukung kelompok-kelompok yang ikut terlibat dalam konflik tersebut dari Lebanon, Yaman, Irak, dan Suriah, yang disebut sebagai “Poros Perlawanan” yang memusuhi Israel dan kepentingan AS.

3. AS janjikan lebih banyak serangan

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan setelah serangan tersebut, Presidenn Joe Biden telah mengarahkan tindakan tambahan terhadap IRGC dan pihak-pihak yang terkait dengannya.

“Ini adalah awal dari tanggapan kami,” kata Austin.

“Kami tidak menginginkan konflik di Timur Tengah atau di mana pun, namun Presiden dan saya tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan Amerika,” kata Austin.

Baca Juga: Iran Klaim Ungkap Operasi Agen Intelijen Israel di 28 Negara Dunia

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya