Hujan dan Banjir Muson di Pakistan Renggut Lebih dari 1.033 Nyawa

Dalam 24 jam terakhir ada 119 nyawa meninggal

Jakarta, IDN Times - Korban tewas akibat banjir muson yang melanda Pakistan telah melampaui 1.000 orang. Beberapa negara, termasuk Qatar dan Iran, menjanjikan dukungan darurat setelah otoritas setempat menyebut banjir itu sebagai bencana kemanusiaan dengan dampak besar.

Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) Pakistan, pada Minggu (28/8/2022), mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat banjir sejak Juni telah mencapai 1.033 orang, dengan 119 nyawa meninggal dalam 24 jam terakhir, dilansir Al Jazeera

Pemerintah menandai bencana sebagai banjir dengan tingkat sangat tinggi di beberapa daerah di sepanjang Sungai Kabul dan Indus, khususnya di Nowshera di provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP) dan Kalabagh dan Chashma di provinsi Punjab.

1. Sekitar 1 per 7 warga Pakistan jadi korban banjir

Hujan dan Banjir Muson di Pakistan Renggut Lebih dari 1.033 NyawaIlustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebagian besar wilayah masih terendam, khususnya provinsi Balochistan, KP dan Sindh di selatan, karena hujan lebat terus melanda sebagian negara itu. Sedikitnya 347 orang tewas di Sindh, disusul Balochistan 238 orang, dan KP 226 orang.

Musim hujan tahunan sangat penting untuk mengairi tanaman dan mengisi kembali danau serta bendungan di seluruh anak benua India. Tetapi, setiap tahun hujan juga membawa gelombang kehancuran. Tahun ini, curah hujan di beberapa daerah lebih tinggi 600 persen dari rata-rata.

Para pejabat mengatakan, bencana banjir tahun ini telah memengaruhi lebih dari 33 juta orang, menghancurkan tanaman, ternak, dan hampir satu juta rumah. Sekitar 1 per 7 dari warga Pakistan menjadi korban banjir.

Baca Juga: Qatar Suntik Investasi Rp44,4 Triliun di Pakistan

2. Air yang membanjiri kota suhunya sedingin es

Hujan dan Banjir Muson di Pakistan Renggut Lebih dari 1.033 NyawaIlustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

NDMA menambahkan, lebih dari 809 ribu hektare tanaman budidaya telah musnah, 3.451 kilometer jalan hancur, dan 149 jembatan hanyut.

Dilaporkan dari distrik Charsadda di Pakistan utara, Kama Hyder dari Al Jazeera mengatakan, upaya penyelamatan semakin rumit karena suhu air yang sedingin es, dengan sebagian besar air banjir berasal dari daerah pegunungan.

“Air memancar dan menggenangi penduduk desa, dan itu tentu saja merupakan ancaman besar. Ada kerusakan parah pada properti, orang-orang berlindung di bawah lembaran plastik di atas tiang. Mereka memberi tahu kami bahwa mereka mendapat bantuan dari penduduk setempat yang membawakan mereka makanan dan air. Namun, mereka mengatakan bahwa mereka sangat membutuhkan tenda dan terpal,” kata Hyder.

3. Bantuan dari masyarakat internasional mulai berdatangan

Hujan dan Banjir Muson di Pakistan Renggut Lebih dari 1.033 NyawaIlustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif, telah menunda perjalanan resmi ke Inggris karena ia meminta dana dari negara-negara sahabat dan lembaga internasional.

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berbicara dengan PM Sharif mengenai banjir tersebut.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyampaikan dukungannya melalui Twitter untuk Pakistan. "Prancis siap memberikan bantuan," katanya.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Qatar, pada Sabtu (27/8/2022), mengumumkan alokasi bantuan senilai 100 ribu dolar AS untuk para korban banjir

Baca Juga: Eks PM Pakistan Imran Khan Terancam Penjara atas Tuduhan Terorisme

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya