Ini Cara ASEAN Atasi Krisis Iklim dalam COP28

ASEAN minta pendanaan iklim lebih mudah diakses

Jakarta, IDN Times – ASEAN turut meramaikan gelaran COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). ASEAN melakukan kegiatan pada tanggal 2, 8, dan 9 Desember di Paviliun Indonesia, Malaysia, dan Filipina.  

Pada 2 Desember 2023, Malaysia dan Brunei memperkenalkan ASEAN Climate Change Centre (ACCC) ke panggung dunia di Paviliun Malaysia pada COP 28 UNFCCC. Acara ini bertujuan menunjukkan kepemimpinan ASEAN mengatasi perubahan iklim di kawasan, memperkenalkan ACCC kepada khalayak global, dan menyoroti peluang serta manfaat ACCC untuk meningkatkan aksi iklim.

Pembentukan ACCC menandakan langkah besar menuju visi bersama mengenai ASEAN yang lebih hijau dan tangguh.

“Saya ingin menekankan perlunya semangat ASEAN untuk menjajaki peluang menegosiasikan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama sebagai satu suara,” kata Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi bin Nik Ahmad, dalam keterangan yang diterima IDN Times, Senin (18/12/2023).

1. Indonesia jadi tuan rumah untuk serap aspirasi soal iklim

Ini Cara ASEAN Atasi Krisis Iklim dalam COP28Kegiatan ASEAN di COP28 (Dok. IDN Times/Istimewa)

Pada 8 Desember 2023, Indonesia menjadi tuan rumah diskusi dengan topik “Refleksi Keketuaan ASEAN 2023 melalui Pernyataan Bersama ASEAN tentang Perubahan Iklim”. Dalam acara tersebut, Indonesia memaparkan kebijakan perubahan iklim global ASEAN Member States (AMS) yang tertuang dalam AJSCC COP 28.

Tujuan dari acara adalah mengumpulkan masukan dari para mitra dan meningkatkan kerja sama antara ASEAN dan mitranya dalam menanggulangi perubahan iklim.

Acara dibuka dengan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya Bakar. Ia meminta negara-negara anggota untuk memperkuat target NDC 2030 agar selaras dengan sasaran suhu Perjanjian Paris pada akhir 2023 dan mendorong pembangunan yang lebih maju.

Baca Juga: COP28 di Ambang Kegagalan Gegara Tak Sebutkan Hapus BBM Fosil

2. Wanti-wanti kerusakan di pulau-pulau kecil

Ini Cara ASEAN Atasi Krisis Iklim dalam COP28Kegiatan ASEAN di COP28 (Dok. IDN Times/Istimewa)

Pada 9 Desember 2023, Paviliun Filipina menyelenggarakan acara bertajuk “Pengalaman dan Respons terhadap Kerugian dan Kerusakan di Komunitas Pulau dan Pesisir”. Tujuannya meningkatkan kesadaran tentang kerusakan yang dialami pulau-pulau kecil di Asia Tenggara.

Hal ini juga bertujuan mengidentifikasi peluang berbagi pengetahuan, penelitian lebih lanjut, dan advokasi. Diskusi panel mengeksplorasi bagaimana ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup menunjukkan bahwa kerugian dan kerusakan merupakan isu kritis, khususnya bagi masyarakat pesisir dan kepulauan.

Operasionalisasi dana kerugian dan kerusakan disepakati oleh seluruh pihak pada hari pertama COP28, menandai sejarah dalam proses UNFCCC. Sejak saat itu, janji-janji dari berbagai negara telah mengalir untuk menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung tujuan tersebut.

3. Minta dana penanganan iklim lebih muda diakses

Ini Cara ASEAN Atasi Krisis Iklim dalam COP28Kegiatan ASEAN di COP28 (Dok. IDN Times/Istimewa)

Vong Sok dari Sekretariat ASEAN memberikan pandangannya, dengan menekankan bahwa ASEAN perlu menyampaikan harapan mereka terhadap dana kerugian dan kerusakan yang baru-baru ini dioperasionalkan.

Namun, pertanyaan mendasarnya adalah bagaimana dana kerugian dan kerusakan ini dapat diakses oleh semua orang.

“Belajar dari kebutuhan dan kekhawatiran bencana lokal, risiko dan dampaknya di berbagai tingkat, sektor, dan pelosok wilayah. Oleh karena itu, Kelompok Kerja ASEAN untuk Perubahan Iklim menangani perubahan iklim di kawasan ini untuk mendorong keterlibatan dan diskusi mengenai prioritas dan bagaimana ASEAN dapat terlibat dan meminta dukungan dari mitra lain," kata Vong Sok.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Audiens Walkout saat Jokowi Pidato di COP28?

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya