Rusia Ancam Hancurkan Satelit AS jika Terlibat di Perang Ukraina

Menyinggung Elon Musk nih?

Jakarta, IDN Times - Pejabat senior Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, satelit komersial dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya bisa menjadi target yang sah bagi Rusia, jika mereka terlibat dalam perang di Ukraina.

Wakil direktur departemen tKementerian Luar Negeri Rusia untuk non-proliferasi dan kontrol senjata, Konstantin Vorontsov, mengatakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa AS dan sekutunya berusaha menggunakan ruang angkasa untuk menegakkan dominasi Barat.

Menurut Vorontsov, penggunaan satelit Barat untuk membantu Ukraina memerangi Rusia adalah tren yang sangat berbahaya.

“Infrastruktur kuasi-sipil mungkin menjadi target yang sah untuk serangan balasan,” kata Vorontsov kepada PBB, menambahkan bahwa penggunaan satelit semacam sama saja seperti provokasi.Rusia mengatakan, satelit komersial dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya bisa menjadi target yang sah bagi Rusia, jika mereka terlibat dalam perang di Ukraina

1. Rusia memiliki kemampuan hebat di bidang antariksa

Rusia Ancam Hancurkan Satelit AS jika Terlibat di Perang UkrainaAstronot dari Amerika Serikat dan Prancis berhasil menyelesaikan perjalanan ke luar angkasa selama 6 jam untuk meningkatkan pasokan listrik ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). (Twitter.com/SpaceStoreUK)

Rusia sejak 1957 telah membuat terobosan di bidang antariksa, dengan meluncurkan Sputnik 1 dan menempatkan manusia pertama di luar angkasa. Dengan begitu, Rusia memiliki kemampuan luar angkasa yang signifikan, sama halnya dengan AS dan China.

Pada 2021, Rusia juga meluncurkan rudal antisatelit untuk menghancurkan salah satu satelitnya sendiri.

Melihat kemampuan Rusia, peringatan Vorontsov bukan sekadar isapan jempol belaka, dilansir The Straits Times.

"Kita berbicara tentang keterlibatan komponen infrastruktur ruang angkasa sipil, termasuk komersial, oleh AS dan sekutunya dalam konflik bersenjata," kata Vorontsov.

Baca Juga: Pelapor HAM PBB Tuding Rusia Pasok Senjata ke Myanmar 

2. Rusia kemungkinan menyinggung bantuan Elon Musk

Rusia Ancam Hancurkan Satelit AS jika Terlibat di Perang UkrainaCEO Tesla, Elon Musk (instagram.com/elonmusk)

Vorontsov tidak menyebutkan perusahaan satelit tertentu, meskipun Elon Musk mengatakan awal bulan ini bahwa perusahaan roketnya SpaceX akan terus mendanai layanan internet Starlink di Ukraina, dengan alasan perlunya "perbuatan baik."

Perang di Ukraina telah menewaskan puluhan ribu orang, merusak pemulihan ekonomi global pasca COVID-19 dan memicu konfrontasi paling parah dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962.

Rusia, yang baru-baru ini menghujani Ukraina dengan rudal dan drone, dianggap Uni Eropa ingin memicu krisis pengungsi.

3. Bantuan satelit Elon Musk sangat berarti 

Rusia Ancam Hancurkan Satelit AS jika Terlibat di Perang UkrainaCEO Tesla Elon Musk. Foto diambil dari media sosial. instagram.com/elonmusk

Bantuan satelit yang diberikan Musk sangat berarti bagi warga Ukraina. Salah satu sosok yang menerima manfaat dari satelit itu adalah Iskandar, pria asal Binjai, Sumatera Utara yang pada awal perang sempat terjebak di Chernihiv.

Pada satu waktu, dia sempat kehilangan sinyal selama 24 jam lantaran Rusia menyerang infrastruktur komunikasi Ukraina. Karena putus kontak mendadak, seluruh keluarganya tentu panik. Selain itu, ketiadaan sinyal juga mempersulit komunikasinya dengan pemerintah Indonesia yang sedang mengupayakan evakuasi.

Kehadiran Starlink saat itu sangat membantu Iskandar untuk berkomunikasi dengan pihak luar.

“Kalau gak ada Starlink, gak tahu saya bagaimana itu,” kata Iskandar kepada IDN Times.

Baca Juga: PM Inggris Rishi Sunak Janji Terus Dukung Ukraina 

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya