Sekjen PBB Ngeri dengan Serangan RS Gaza yang Bunuh Ratusan Nyawa

Guterres desak Israel buka koridor kemanusiaan

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, merasa ngeri dengan serangan yang menargetkan Rumah Sakit Al Ahli Arab di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 500 orang. Dia pun mengutuk keras serangan tersebut.

Para pejabat Palestina menuduh Israel sebagai dalang “pembantaian” tersebut. Sementara, Israel menuduh Jihad Islam Palestina sebagai kelompok yang bertanggung jawab.

“Serangan-serangan itu tidak bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina,” kata Guterre saat berbicara di Forum Belt and Road Initiatives di China, Rabu (18/10/2023), dikutip dari Reuters.

1. Desak Israel membuka koridor kemanusiaan

Sekjen PBB Ngeri dengan Serangan RS Gaza yang Bunuh Ratusan NyawaGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Sebelum terbang ke Beijing untuk menghadiri forum tersebut, Guterres mengaku telah meminta Hamas membebaskan para sandera tanpa syarat. Dia juga mendesak Israel untuk segera mengizinkan akses tanpa batas terhadap bantuan kemanusiaan, untuk kebutuhan paling mendasar masyarakat Gaza.

Dia menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dan mengajukan permohonan untuk meringankan penderitaan besar umat manusia.

Guterres berada di Beijing untuk menghadiri inisiatif infrastruktur global yang sangat ambisius di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping. Acara itu dihadiri lebih dari 20 pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Indonesia Joko Widodo.

Baca Juga: Susul China, Rusia Resmi Batasi Impor Makanan Laut Jepang

2. Mendorong mekanisme keringanan utang

Sekjen PBB Ngeri dengan Serangan RS Gaza yang Bunuh Ratusan NyawaSekjen PBB Antonio Guterres di Media Center KTT ke-43 ASEAN (IDN Times/Vanny El Rahman)

Pada forum tersebut, Guterres mendesak mekanisme keringanan utang yang efektif, guna memastikan bahwa negara-negara yang terlibat dalam program Belt and Road tidak terjebak dalam utang jangka panjang.

Beberapa negara mitra mengeluhkan tingginya biaya proyek inisiatif yang diluncurkan tahun 2013.

Beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) memandang Belt and Road sebagai langkah China yang semakin besar untuk memperluas pengaruh ekonominya di wilayah tertentu di dunia.

3. Serukan reformasi multilateralisme

Sekjen PBB Ngeri dengan Serangan RS Gaza yang Bunuh Ratusan NyawaANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton

Seruan untuk memberikan keringanan utang juga menjadi concern Guterres pada Sidang Majelis Umum ke-78 PBB. Menurut dia, rezim ekonomi global justru menjerat negara-negara berkembang untuk tumbuh.

Dampak dari utang tersebut, negara-negara berkembang tidak akan mampu mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditergetkan terealisasi pada 2030.

Guterres pun mendesak berbagai organisasi internasional atau sistem multilateralisme untuk segera direvisi, karena mereka dianggap sudah usang dan tidak mampu menjawab tantangan zaman.

Baca Juga: Presiden Putin Bertemu PM Hungaria Viktor Orban di Sela-sela KTT China

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya