Sempat Cuti 1 Tahun, Aktivis Iklim Greta Thunberg Akhirnya Lulus SMA

Apakah Thunberg akan melanjutkan studi ke universitas?

Jakarta, IDN Times - Selama lima tahun, aktivis iklim Greta Thunberg menghabiskan hari Jumatnya di depan Parlemen Swedia di Stockholm, bukan di kelas. Setelah 251 minggu, dia akhirnya menggantung tanda protes dari kartonnya sebagai seorang siswa.

Dia memulai semua ini ketika berusia 15 tahun, dari satu pesan yang telah menyebar menjadi gerakan global di 7.500 kota.

Thunberg telah lulus dari sekolah menengah di Swedia pada Jumat, menjadikan hari itu sebagai pemogokan sekolah terakhirnya.

“Ketika saya mulai menyerang pada 2018, saya tidak pernah berharap itu akan menghasilkan apa pun. Kami masih di sini, dan kami tidak berencana pergi ke mana pun,” demikian cuitannya.

1. Thunberg menginspirasi anak muda untuk lebih peduli lingkungan

Sempat Cuti 1 Tahun, Aktivis Iklim Greta Thunberg Akhirnya Lulus SMAtwitter.com/GretaThunberg

Selama lima tahun di panggung dunia, Thunberg telah mengumpulkan rekan-rekannya, menulis tiga buku, berhadapan dengan mantan Presiden Donald Trump, dan mengecam para pemimpin ekonomi di Davos, Swiss, atas kekacauan iklim yang mereka ciptakan.

Dia juga menyindir pada pemimpin dunia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena menyikapi pemanasan global seperti bisnis pada umumnya.

Thunberg mengatakan, dia berencana untuk melanjutkan protes setiap Jumat. Tetapi, karena sudah lulus, maka kegiatannya sudah tidak bisa lagi disebut sebagai mogok sekolah.

Swedia mewajibkan anak-anak untuk bersekolah antara usia 6 dan 16 tahun. Sebagian besar siswa Swedia menyelesaikan studi menengah atas pada usia 19 tahun. Thunberg, yang berusia 20 tahun, mengambil cuti setahun untuk fokus pada pekerjaannya, termasuk naik perahu layar melintasi Samudera Atlantik untuk berbicara di PBB.

Baca Juga: Protes Tambang Batu Bara, Greta Thunberg Ditahan Polisi Jerman

2. Berawal dari demo Jumat pada 2018

Sempat Cuti 1 Tahun, Aktivis Iklim Greta Thunberg Akhirnya Lulus SMAAktivis iklim, Greta Thunberg, saat mengikuti aksi #ClimateStrike di New York, Amerika Serikat, pada 20 September 2019. instagram.com/gretathunberg

Thunberg mulai mogok pada 2018, ketika dia berdemonstrasi setiap hari selama tiga minggu dengan sekelompok kecil mahasiswa di luar Parlemen Swedia. Mereka memutuskan untuk terus mengadakan protes setiap Jumat hingga akhirnya membentuk grup Fridays For Future.

“Saya melihat orang-orang yang berkuasa dan bertanya-tanya bagaimana mereka membuat segalanya menjadi begitu rumit,” tulisnya dalam sebuah esai untuk The Guardian.

“Saya mendengar orang mengatakan bahwa perubahan iklim adalah ancaman eksistensial, namun saya melihat orang-orang terus berjalan seolah tidak terjadi apa-apa. Kita tidak bisa lagi menyelamatkan dunia dengan bermain sesuai aturan karena aturan harus diubah,” tambahnya.

Suara Thunberg sebagai pelajar muda menawarkan kejelasan dan urgensi, dan orang-orang pun mendengarkan.

Aktivismenya membuka jalan bagi hari protes iklim yang dipimpin kaum muda di setiap benua pada 2019, yang diikuti oleh lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia. Ini adalah pertama kalinya anak-anak dan remaja berdemonstrasi untuk menuntut aksi iklim secara massal.

3. Perjuangan masih panjang

Sempat Cuti 1 Tahun, Aktivis Iklim Greta Thunberg Akhirnya Lulus SMAAktivis iklim Greta Thunberg berlayar ke Portugal untuk kemudian mengikuti COP 25 di Madrid, Spanyol (Twitter @Greta Thunberg)

Pada Februari, Thunberg memberi tahu The New York Times bahwa dunia semakin suram setiap harinya.

Di sisi lain, dia berkata, “sekarang kita memiliki lebih banyak orang yang dimobilisasi dan yang berada dalam gerakan iklim, dalam perjuangan untuk iklim dan keadilan sosial.”

Sentimen itu terus terngiang di hari kelulusannya. Thunberg mengatakan di Twitter bahwa banyak yang telah berubah sejak aktivismenya dimulai. Tapi, dia sadar bahwa perjuangannya masih panjang.

“Kita masih bergerak ke arah yang salah, ketika mereka yang berkuasa diizinkan untuk mengorbankan orang-orang yang terpinggirkan dan terkena dampak serta planet ini atas nama keserakahan, keuntungan, dan pertumbuhan ekonomi,” tulisnya, menambahkan bahwa dunia sedang mendekati titik kritis.

Belum jelas apakah Thunberg akan mendaftar di universitas. 

Baca Juga: Di Forum Internasional, Greta Thunberg Hujat Para Pemimpin Dunia

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya