Taiwan Kecam Keputusan Sepihak China soal Perubahan Jalur Penerbangan

Taiwan minta Indonesia ikut menekan China

Jakarta, IDN Times - Taiwan mengecam kebijakan sepihak Administrasi Penerbangan Sipil China yang membatalkan perjanjian lintas selat pada 2015 di tiga rute penerbangan M503, W122, dan W123.

Aksi itu diambil pada 30 Januari 2024, dan pada 18 April 2024 China mengumumkan bahwa rute penerbangan W122 dan W123 akan diluncurkan sebanyak enam kali dalam sehari. 

1. China dituduh melanggar aturan internasional

Taiwan Kecam Keputusan Sepihak China soal Perubahan Jalur PenerbanganTaipe, Taiwan (unsplash.com/magict1911)

Menurut Taiwan, langkah ini tidak hanya melanggar peraturan dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), tetapi juga berdampak serius terhadap keselamatan penerbangan di kawasan Asia-Pasifik serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, juga melemahkan status quo dan landasan rasa saling percaya di Selat Taiwan.

Taipei pun berharap Indonesia dan komunitas internasional untuk menekan Beijing agar segera melakukan perundingan dengan Taiwan mengenai kasus ini. 

Baca Juga: Presiden Taiwan Sambut Baik Paket Bantuan Militer AS

2. China seharusnya berkoordinasi dengan Taiwan terlebih dahulu

Taiwan Kecam Keputusan Sepihak China soal Perubahan Jalur PenerbanganJalur penerbangan Taiwan yang diklaim China (Dok. IDN Times/Istimewa)

Dalam Manual Perencanaan Layanan Lalu Lintas Udara, ICAO menetapkan bahwa perubahan terhadap jaringan penerbangan apa pun harus dikoordinasikan dengan semua wilayah informasi penerbangan yang berdekatan.

Adapun Wilayah Informasi Penerbangan Matsu Taiwan berbatasan dengan rute penerbangan W122, dan Wilayah Informasi Penerbangan Kinmen Taiwan berbatasan dengan rute penerbangan W123 dengan titik terdekat hanya berjarak 1,1 mil.

Namun, China mengumumkan perubahan pada jaringan penerbangan tersebut tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan, yang merupakan satu-satunya otoritas yang bertanggung jawab atas Wilayah Informasi Penerbangan Taiwan.

3. Minta Indonesia dan komunitas internasional menekan China

Taiwan Kecam Keputusan Sepihak China soal Perubahan Jalur PenerbanganForbidden City, Beijng, China. (IDN Times/Sonya Michaella)

Taiwan dan Indonesia memiliki kerja sama dan pertukaran yang erat. Saat ini, terdapat sekitar 400 ribu warga negara Indonesia yang tinggal, belajar, dan bekerja di Taiwan. Perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sangat berkaitan dengan kepentingan ekonomi dan perdagangan utama Indonesia serta perlindungan warga negara Indonesia.

Pengumuman sepihak China dapat merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia menyerukan kepada industri, pemerintah, akademisi, penelitian dan media Indonesia untuk menanggapi hal ini dengan serius dan bersama-sama mendesak China untuk bernegosiasi dengan Taiwan guna mengelola potensi risiko penerbangan.

Baca Juga: Presiden Taiwan William Lai Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh 

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya