Usai Diserang, Suriah Tuduh AS Ingin Bangkitkan Kembali ISIS

Serangan AS melemahkan pasukan Arab Suriah

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan, serangan udara Amerika Serikat (AS) menargetkan beberapa lokasi dan kota di wilayah timur dekat perbatasan dengan Irak. Akibatnya, warga sipil dan personel militer tewas serta lainnya terluka

Serangan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada properti publik dan pribadi.

“Daerah yang menjadi sasaran serangan Amerika di Suriah timur adalah wilayah yang sama di mana tentara Arab Suriah memerangi sisa-sisa organisasi teroris ISIS,” kata kementerian tersebut.

“Hal ini menegaskan bahwa AS dan pasukan militernya terlibat dan bersekutu dengan organisasi ini, dan berupaya menghidupkan kembali organisasi ini sebagai senjata di Suriah dan Irak dengan segala cara yang kotor. Agresi pasukan AS tidak mempunyai pembenaran selain upaya untuk melemahkan tentara Arab Suriah dan sekutunya dalam perang melawan terorisme,” kata kementerian, dilansir Al Jazeera.

1. Irak sebut AS telah melanggar kedaulatan

Usai Diserang, Suriah Tuduh AS Ingin Bangkitkan Kembali ISISIlustrasi bendera Irak (unsplash.com/engin akyurt)

Kerugian akibat serangan udara AS di Irak masih dalam tahap penentuan, namun militer Irak mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan tersebut.

“Serangan udara ini merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Irak, melemahkan upaya pemerintah Irak, dan menimbulkan ancaman yang dapat membawa Irak dan kawasan ini ke dalam konsekuensi yang mengerikan. Dampaknya akan berdampak buruk pada keamanan dan stabilitas di Irak dan kawasan sekitarnya,” kata juru bicara militer Irak, Yahya Rasool.

Pasukan AS di Timur Tengah dan sekutunya telah menghadapi serangan yang lebih besar sejak perang di Gaza dimulai, dan mendapat serangan lebih dari 165 kali sejak pertengahan Oktober.

Baca Juga: AS Ngaku Sudah Kabari Irak sebelum Lakukan Serangan

2. AS janjikan serangan lainnya

Usai Diserang, Suriah Tuduh AS Ingin Bangkitkan Kembali ISISMenteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin. (twitter.com/SecDef)

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, Presiden Joe Biden telah memerintahkan tindakan tambahan terhadap Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan kelompok bersenjata yang terkait dengannya.

“Ini adalah awal dari tanggapan kami,” kata Austin.

Serangan tersebut menargetkan Pasukan Quds, spionase asing dan cabang paramiliter IRGC yang sangat mempengaruhi milisi sekutu di Timur Tengah, dari Lebanon hingga Irak dan Yaman hingga Suriah.

3. AS kekeuh tidak ingin memicu perang dengan Iran

Usai Diserang, Suriah Tuduh AS Ingin Bangkitkan Kembali ISISpotret Gedung Putih (commons.wikimedia.org/PLBechly)

Gedung Putih bersikeras bahwa Washington tidak ingin berperang dengan Iran, meskipun melancarkan puluhan serangan udara terhadap sasaran yang diduga terkait dengan IRGC dan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengannya.

Serangan terbaru AS merupakan balasan atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan tiga warga AS di Yordania minggu lalu.

“Kami tidak mencari konflik dengan Iran. Target-target ini dipilih untuk mengganggu kemampuan IRGC dan kelompok-kelompok yang mereka sponsori. Kami yakin target-target ini termasuk dalam kriteria tersebut. Tujuannya adalah menghentikan serangan-serangan ini. Kami tidak ingin berperang dengan Iran,” juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.

Baca Juga: AS-Irak Mulai Pembicaraan Akhiri Koalisi Lawan ISIS

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya