Selain Khashoggi, 3 Pangeran Saudi Ini Juga Menghilang Misterius

Khashoggi kemudian diketahui tewas di kantor konsulat

Jakarta, IDN Times - Pada 3 Oktober lalu, Jamal Khashoggi dinyatakan hilang. Pangeran Mohammed bin Salman mengklaim kolumnis Washington Post itu sudah keluar dari gedung konsulat.

Namun, Khashoggi tidak tampak meninggalkan gedung pada hari Selasa (2/10). Menurut surat kabar The Sabah, pihak berwenang menemukan audio dari iPhone Khashoggi dan akun iCloud-nya yang disinkronkan ke jam tangannya. Diyakini Khashoggi telah meninggalkan ponselnya kepada sang tunangan, Hatice Cengiz, sebelum memasuki gedung konsulat untuk mengatur dokumen untuk pernikahannya.

Terungkap kemudian Kashoggi tewas di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Kematian Khashoggi masih berselimut misteri karena hingga kini belum ada penjelasan kronologi dan bukti jasad. 

Khashoggi bukanlah kritikus pemerintah Saudi pertama yang menghilang secara misterius. Kasus Khashoggi ini membuat media teringat beberapa pangeran yang dinyatakan menghilang secara misterius. 

Dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya ada tiga warga negara Saudi lainnya, yang merupakan kerabat keluarga kerajaan dan terang-terangan mengkritik Saudi, diduga diculik. Mereka sempat "menyelamatkan diri" ke Eropa.

Dikutip dari situs news.com.au, Rabu (24/10), teman dan kerabat dekat mengatakan bahwa mereka kemungkinan dijebloskan ke penjara di Arab Saudi, atau bahkan lebih buruk lagi.

Baca Juga: Media Barat Sebut Jasad Khashoggi Ditemukan di Taman Konsulat

1. Pangeran Sultan bin Turki

Selain Khashoggi, 3 Pangeran Saudi Ini Juga Menghilang MisteriusPexels.com

Pangeran Sultan bin Turki, yang mengecam Arab Saudi karena pelanggaran hak asasi manusia, menghilang pada Februari 2016 setelah naik pesawat untuk terbang ke Kairo, Mesir. 

Dikutip dari news.com.au, dia telah diculik Saudi dengan sekitar 20 anggota rombongan yang juga berada di penerbangan. Dalam film dokumenter "Diculik! Pangeran Dari Arab Saudi Hilang," dua orang Barat di rombongan pangeran menceritakan saat mereka menyadari bahwa pesawat yang mereka tumpangi tidak mendarat di Kairo seperti yang direncanakan, tetapi pesawat itu dialihkan ke Riyadh. Mereka mengatakan pangeran menggedor pintu kokpit tetapi dicegat oleh orang-orang bersenjata.

Seolah tahu apa yang akan dihadapinya, Pangeran Sultan bin Turki sempat menitipkan pesan kepada teman-temannya, “Jika saya menghilang, mereka membawa saya ke Riyadh. Cobalah untuk lakukan sesuatu."

2. Pangeran Turki bin Bandar

Selain Khashoggi, 3 Pangeran Saudi Ini Juga Menghilang MisteriusPixabay

Pangeran Turki bin Bandar, mantan kepala polisi, pernah ditugaskan untuk mengawasi keluarga kerajaan Arab Saudi. Namun, ia menjadi tidak disukai karena sengketa warisan dan dipenjara dan dibebaskan pada tahun 2012. Kemudian, ia melarikan diri ke Paris, di mana ia mulai memposting video di Youtube yang menuntut reformasi di Arab Saudi.

Pangeran Turki bin Bandar meninggalkan salinan buku yang ditulisnya bersama temannya, Wael al-Khalaf, ia menambahkan catatan seolah tahu kalau dirinya akan diculik, "Kepada Wael, pernyataan-pernyataan ini tidak untuk dibagikan kecuali saya diculik atau dibunuh, saya tahu saya akan diculik atau mereka akan membunuh saya. Saya juga tahu bagaimana mereka menyalahgunakan hak saya dan orang-orang Saudi," tulisnya.

Pada 2015, Turki bin Bandar menghilang saat melakukan perjalanan bisnis ke Maroko. Wael al-Khalaf mengatakan kepada BBC bahwa dia diberitahu oleh seorang "perwira senior di kerajaan" bahwa Turki bin Bandar berada di Arab Saudi, "Mereka membawanya, dia diculik," katanya.

3. Pangeran Saud bin Saif al-Nasr

Selain Khashoggi, 3 Pangeran Saudi Ini Juga Menghilang Misteriustwitter.com/@SAUD_SAIFALNASR

Pangeran Saud bin Saif al-Nasr mengkritik para bangsawan Saudi melalui media sosial yang mendukung 'penggulingan' Presiden Mesir, Mohamed Morsi. Pada September 2015, Saud secara terbuka mendukung sebuah surat terbuka yang menyerukan kudeta untuk menyingkirkan Raja Salman. Beberapa hari kemudian, tidak ada lagi tweet yang masuk melalui akun twitternya.

Dikutip dari indepedent.co.uk, Pangeran Khaled bin Farhan, pangeran lain dari Jerman, mengatakan kepada BBC bahwa dia percaya Saud "ditipu" untuk melakukan perjalanan dari Milan ke Roma dengan pesawat pribadi. 

Saud telah diberitahu bahwa sebuah perusahaan Rusia-Italia ingin membuka cabang di Teluk Persia, tetapi Khaled mengatakan seluruh cerita dibuat oleh para pejabat intelijen Saudi. "Sebuah pesawat pribadi dari perusahaan datang dan membawa Pangeran Saud. Tapi tidak mendarat di Roma, itu mendarat di Riyadh," kata Khaled kepada BBC. Sekarang nasib Pangeran Saud sama dengan Pangeran Turki.

Baca Juga: Putra Mahkota Saudi Berjanji Menghukum Pembunuh Jamal Khashoggi

4. Konfirmasi Arab Saudi

Selain Khashoggi, 3 Pangeran Saudi Ini Juga Menghilang Misterius(Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz menerima kunjungan keluarga Jamal Khashoggi) Saudi Press Agency

Mengutip update artikel di BBC edisi Oktober 2018,  mantan kepala intelijen Saudi, Pangeran Turki al-Fasial mengonfirmasi bahwa ketiga pangeran tersebut sudah kembali ke Saudi Arabia.

Namun, konfirmasi tersebut tidak lantas meredam pemberitaan mengenai kepastian nasib ketiga pangeran tersebut. 

Baca Juga: Dunia Maya Heboh Soal Foto Putra Khashoggi Jabat Tangan Pangeran Saudi

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya