Gegara Dicuekin, China Gelar Latihan Militer 3 Hari di Dekat Taiwan

China marah atas pertemuan Tsai dengan McCarthy

Jakarta, IDN Times - Komando Wilayah Timur militer China mengumumkan telah memulai latihan militer selama tiga hari di sekitar Taiwan pada Sabtu (8/4/2023). Latihan digelar sebagai tanggapan pertemuan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, dengan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy, di California.

Pertemuan itu menyulut kemarahan Beijing yang telah berulang kali melayangkan protes, dan mengancam akan mengambil langkah tegas jika peringatannya diabaikan.

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menyebut latihan tersebut sebagai peringatan serius terhadap kolusi pasukan separatis Taiwan dengan kekuatan eksternal, sekaligus langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial.

1. China kerahkan pesawat tempur dan kapal

Kolonel Senior PLA, Shi Yi, mengatakan latihan militer tersebut diberi nama Pedang Tajam Bersatu. China akan menampilkan patroli siap tempur dan latihan di dalam dan sekitar Selat Taiwan, kemudian ke utara, selatan, dan timur pulau itu, serta laut dan wilayah udara seperti yang telah direncanakan. 

Pihaknya menambahkan, latihan akan fokus pada kemampuan negara untuk menguasai laut, udara, dan informasi di bawah dukungan sistem tempur.

Segera setelah pengumuman dibuat, Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi 42 pesawat tempur China di atas Selat Taiwan, 29 di antaranya melintasi garis median di Selat ke zona identifikasi pertahanan udara negara itu. Selain itu, kementerian juga mendeteksi delapan kapal PLA.

Mengutip CNN, serangan oleh pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ), yang menjadi penyangga wilayah kedua negara, telah terjadi hampir setiap hari.

Baca Juga: China Hukum Pejabat AS yang Sambut Kedatangan Presiden Taiwan

2. Taiwan siaga untuk pertahankan keamanan dan kedaulatannya

Gegara Dicuekin, China Gelar Latihan Militer 3 Hari di Dekat Taiwanilustrasi bendera Taiwan (unsplash.com/Romeo A)

Menyikapi latihan militer China, Kementerian Pertahanan Taiwan terus memantau situasi dengan cermat dan akan melakukan segala upaya untuk mempertahankan keamanan serta kedaulatan nasional.

Kementerian juga akan menanggapi hal tersebut dengan tenang, rasional, dan serius, juga tidak mengeskalasi konflik maupun menyebabkan perselisihan. 

"Dalam beberapa tahun terakhir (China) terus mengirimkan pesawat dan kapal untuk mengganggu kawasan, mengancam situasi kawasan," kata Kementerian.

"Itu (Beijing) telah menggunakan kunjungan Presiden Tsai ke AS sebagai alasan untuk melakukan latihan militer, yang secara serius merusak perdamaian, stabilitas, dan keamanan kawasan," sambungnya, dikutip The Guardian.

3. AS bakal percepat pengiriman senjata ke Taiwan

Gegara Dicuekin, China Gelar Latihan Militer 3 Hari di Dekat TaiwanGedung Putih di Washington, Amerika Serikat (unsplash.com/Saul Rodriguez)

Sementara itu, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Michael McCaul, berjanji untuk memberikan pelatihan bagi angkatan bersenjata dan mempercepat pengiriman senjata ke Taiwan. Kedua negara telah menjalin hubungan militer yang erat, di mana Washington menjadi sumber senjata asing utama bagi Taipei.

Dalam kunjungan delegasi bipartisan ke Taiwan itu, McCaul mengungkap bahwa pihaknya mendukung Taipei dan menyuarakan pentingnya demokrasi untuk berdiri bersama.

"Saya menandatangani semua penjualan militer asing, termasuk senjata ke Taiwan, dan saya berjanji kepada Anda, Nyonya Presiden, kami akan mengirimkan senjata itu. Kami melakukan semua yang kami bisa di Kongres untuk mempercepat penjualan ini dan mendapatkan senjata yang Anda butuhkan untuk mempertahankan diri," ungkapnya.

"Dan kami akan memberikan pelatihan kepada militer Anda, bukan untuk perang, tetapi untuk perdamaian. Memproyeksikan kelemahan hanya mengundang agresi dan konflik. Memproyeksikan kekuatan memberikan pencegahan dan mempromosikan perdamaian," sambung McCaul. 

Baca Juga: Taiwan: Pesawat dan Kapal Tempur China Berada di Sekitar Negara Kami

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya