AS Berencana Hapus Grup Kahanist Israel dari Daftar Teroris Asing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Para aktivitas hak asasi manusia (HAM) untuk Palestina telah meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, Amerika Serikat (AS) berencana menghapus kelompok sayap kanan Israel, Kahanist atau Kach, dari daftar organisasi teroris asing (FTO).
Para aktivis Palestina memperingatkan, langkah seperti itu dapat membuat para pendukung Kahane Chai semakin brutal. Seorang pejabat AS mengonfirmasi, Departemen Luar Negeri AS telah memberi tahu Kongres tentang rencana untuk menghapus organisasi Kahanist Israel dari daftar teroris.
1. Grup Kahanist telah melakukan serangkaian serangan kepada warga Amerika-Palestina
Grup Kahanist merupakan grup yang didirikan politikus Israel kelahiran AS, Meir Kahane. Secara resmi, grup tersebut dikabarkan telah tidak aktif. Namun, para penganut ideologinya masih beroperasi baik di AS maupun Israel.
Sebelum mendirikan Kach di Israel, Kahane mendirikan Liga Pertahanan Yahudi (JDL) di AS, sebuah organisasi garis keras pro-Israel yang terkait dengan beberapa serangan kekerasan di tanah AS.
Salah satu serangan yang mengejutkan adalah pembunuhan warga Palestina-Amerika Alex Odeh di California pada 1985.
“Kach dan Kahane Chai terpecah menjadi berbagai kelompok dan partai politik yang terus mendukung, menginspirasi, dan melakukan tindakan kekerasan terhadap warga sipil Palestina,” kata William Lafi Youmans, profesor di Universitas George Washington yang sedang mengerjakan sebuah film dokumenter tentang pembunuhan itu, dilansir Al Jazeera.
Baca Juga: 3 Minggu Koma, Pemuda Palestina yang Ditembak Israel Meninggal Dunia
2. Grup Kahanist telah masuk dalam daftar grup teroris asing sejak 1997
Editor’s picks
Departemen Luar Negeri AS menetapkan Kahanist, yang juga dikenal Kahace Chai, sebagai organisasi teroris asing pada 1997. Hal tersebut tak lepas dari peristiwa anggota Baruch Goldstein yangmembantai 29 warga Palestina di kota Hebron, West Bank yang diduduki Israel, dilansir Arab News.
Kelompok ini juga menganjurkan pengusiran orang Arab dari Israel. Departemen Luar Negeri memberi tahu Kongres bahwa mereka akan mencabut status grup tersebut itu walau kerap ditentang pengadilan.
Alasan pencabutan status itu adalah karena tak ada serangan lagi yang terjadi dalam belasan tahun terakhir. Terakhir kali grup tersebut melakukan sebauh teror adalah pada 2005.
3. Pejabat AS klaim memang ada peninjauan ulang setiap lima tahun sekali
Pejabat AS mengatakan, Departemen Luar Negeri memang biasanya meninjau penunjukan daftar grup teroris asing setiap lima tahun sekali.
Nantinya, peninjauan tersebut akan menentukan apakah status grup Kahanist harus dicabut di bawah Undang-Undang Imigrasi dan Kebangsaan (INA).
“Pencabutan FTO juga tidak berdampak pada tindakan penegakan hukum sebelumnya, yang terkait dengan kegiatan teroris masa lalu kelompok tersebut saat kelompok tersebut ditetapkan,” kata pejabat tersebut.
“Mencabut penunjukan FTO memastikan sanksi terorisme kami tetap berlaku dan kredibel, dan tidak mencerminkan perubahan kebijakan apa pun terhadap aktivitas masa lalu dari salah satu organisasi ini", tambah pejabat tersebut yang tak ingin disebut namanya.
Walau begitu, masih ada kekhawatiran ke depan bahwa grup ini akan leluasa melakukan teror kepada warga AS-Palestina, baik di Amerika Serikat maupun Palestina.
Baca Juga: Israel Gelar Latihan Militer Terbesar, Bennet: Bukan Untuk Cari Ribut
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.