AS: Keluarga Presiden Suriah Pasok 80 Persen Narkoba Captagon di Dunia

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Selasa (28/3/2023), menjatuhkan sanksi kepada sepupu Presiden Rusia Bashar al-Assad. Dia didakwa atas dugaan memproduksi atau mengekspor Captagon.
Terdapat perkiraan bahwa keluarga Assad telah memproduksi 80 persen Captagon dari pasokan dunia. Penjualan narkoba itu dinilai memberikan konstribusi ekonomi yang besar bagi pemerintahan Suriah.
1. Deretan nama-nama yang dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat
Deretan nama-nama yang dijatuhi sanksi oleh AS adalah Khalid Qaddour, Samer Kamal al-Assad, Wassim Badi al-Assad, Imad Abu Zureik, Hassan Muhammad Daqqou, dan Nouh Zeaiter. Mereka diyakini memiliki peran penting dalam mendistribusikan narkoba ke Lebanon dan wilayah lain.
“Suriah telah menjadi pemimpin global dalam produksi Captagon yang sangat adiktif, yang sebagian besar diperdagangkan melalui Lebanon,” kata pejabat Departemen Keuangan Andrea M. Gacki, dilansir Arab News.
“Dengan sekutu kami, kami akan meminta pertanggungjawaban mereka yang mendukung rezim Bashar al-Assad dengan pendapatan obat-obatan terlarang dan sarana keuangan lainnya, yang memungkinkan rezim melanjutkan penindasan terhadap rakyat Suriah,” kata Direktur Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan (OFAC) AS.
Baca Juga: Gedung Putih: AS Tak Akan Mundur dari Suriah walau Diserang
2. Inggris juga jatuhkan sanksi kepada pengedar narkoba asal Suriah
Editor’s picks
Sementara itu, Inggris juga mengatakan bahwa perdagangan obat bius merupakan sumber pendanaan bagi rezim Assad. Inggris memperkirakan nilainya tiga kali lipat dari perdagangan gabungan kartel Meksiko.
“Produksi dan perdagangan Captagon memperkaya lingkaran dalam Assad, milisi dan panglima perang, dengan mengorbankan rakyat Suriah yang terus menghadapi kemiskinan dan penindasan yang melumpuhkan di tangan rezim,” bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Inggris.
Selain memberikan sanksi kepada individu yang disebutkan oleh AS, Inggris menyebut beberapa nama lainnya seperti Abdellatif Hamid, Mustafa Al Masalmeh, Taher Al Kayali, Amer Khiti, Mohammed Shalish, dan Raji Falhout.
3. Peran setiap orang yang diberi sanksi berbeda-beda
Pengusaha Suriah Khalid Qaddour dikenai sanksi atas dugaan keterlibatannya dalam mengelola pendapatan penyelundupan dan diduga memiliki hubungan dekat dengan saudara laki-laki Presiden Assad, Maher, yang memimpin Divisi Keempat.
Khalid diduga mengambil untung dari penyelundupan obat-obatan terlarang, ponsel, dan rokok. Imad Abu Zureik juga dikenai sanksi karena menjalankan kelompok milisi yang terkait dengan intelijen militer Suriah di selatan negara, yang menurut Departemen Keuangan AS mengontrol perbatasan Nassib yang melintasi Yordania.
Abu Zureik merupakan mantan komandan pasukan oposisi Tentara Pembebasan Suriah.
Noah Zeiter dikenal memproduksi dan menyelundupkan ganja dalam jumlah besar dan sesekali muncul di media ternama.
Zeiter dekat dengan Hizbullah dan Divisi Keempat Suriah. Ada pula Hassan Daqqou, seorang Lebanon-Suriah yang sering dijuluki media sebagai Raja Captagon, juga dikenai sanksi karena hubungannya dengan Hizbullah dan operasi perdagangan narkoba.
Baca Juga: Uni Eropa Akan Kirim Rp18,5 T untuk Pemulihan Gempa Turki-Suriah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.