Dialog dengan Kepala Paramiliter Sudan, Blinken Desak Genjatan Senjata

Paramiliter dan militer Sudan terlibat bentrok dan konflik

Jakarta, IDN Times - Kepala Rapid Support Forces (RSF) paramiliter Sudan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hemedti, berbicara dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Selasa (18/4/2023). Hemedti mengungkapkan bahwa dia dan Blinken "membahas masalah-masalah mendesak".

Sebelumnya, Blinken sudah berbicara dengan militer Sudan terkait konflik domestik dengan paramiliter Sudan. Blinken mendorong terciptanya perdamaian dalam waktu dekat agar korban bisa diminimalisasi. 

Baca Juga: Fakta-Fakta Sudan Kembali Memanas, Militer dan Paramiliter Bentrok

1. Dialog Hemedti dan Blinken masih akan berlanjut

Blinken mendesak kedua pihak untuk menyetujui gencatan senjata dan mengatakan keduanya memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga perdamaian. Blin mendorong mereka "menjamin keselamatan dan kesejahteraan warga sipil, personel diplomatik, dan pekerja kemanusiaan", kata Departemen Luar Negeri, dilansir Reuters.

Sebelumnya, utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Sudan mengatakan kedua belah pihak tidak menunjukkan tanda-tanda bersedia untuk bernegosiasi. Di sisi lain, Hemedti buka suara terkait dialog dengan Blinken. 

"Kami akan memiliki seruan lain untuk melanjutkan dialog dan bekerja bahu membahu untuk membentuk masa depan yang lebih cerah bagi bangsa kami," kata Hemedti dalam sebuah posting di Twitter.

Baca Juga: Sekjen PBB Serukan Dialog untuk Akhiri Eskalasi Konflik Sudan

2. Blinken mendesak kedua belah pihak melakukan gencatan senjata

Dialog dengan Kepala Paramiliter Sudan, Blinken Desak Genjatan SenjataAntony Blinken (kiri) (twitter.com/SecBlinken)

Blinken meminta dua jenderal di Sudan untuk mencapai gencatan senjata sesegera mungkin. Dia berbicara secara terpisah melalui telepon dengan Jenderal Abdel Fattah al Burhan, komandan Angkatan Bersenjata Sudan, dan Jenderal Hemedti komandan RSF, dilansir Anadolu.

Blinken menggarisbawahi urgensi mencapai gencatan senjata untuk mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dan untuk memungkinkan komunitas internasional di ibu kota Khartoum merasa aman. 

Blinken menyatakan keprihatinan mendalam atas kematian dan luka dari begitu banyak warga sipil Sudan akibat pertempuran. Setidaknya sudah ada 180 korban tewas akibat perang domestik di Sudan dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: 3 Karyawan PBB Tewas dalam Gempuran di Sudan

3. Jenderal Burhan dan Jenderal Hemedti pernah bekerja sama melawan sebuah pemberontakan

Dialog dengan Kepala Paramiliter Sudan, Blinken Desak Genjatan Senjatailustrasi tentara (pixabay.com/Danielhadmanphotography)

Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan Jenderal Hemedti pernah bekerja sama, dan melakukan kudeta bersama, tulis BBC. Saat ini, mereka saling bertempur demi supremasi yang telah menghancurkan Sudan.

Hubungan antara keduanya sudah berjalan lama. Keduanya memainkan peran kunci dalam menangani pemberontakan kelompok teroris Darfur, dalam perang saudara di wilayah barat Sudan yang dimulai pada 2003. Jenderal Burhan ditugaskan untuk mengendalikan tentara Sudan di Darfur.

Hemedti adalah komandan salah satu dari banyak milisi Arab, yang secara kolektif dikenal sebagai Janjaweed, yang digunakan pemerintah untuk secara brutal menumpas kelompok pemberontak Darfuri yang sebagian besar non-Arab. Keduanya mendapatkan pujian dalam menangani pemberontakan tersebut.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya