India Menolak Tuduhan Organisasi Kerja Sama Islam Terkait Islamophobia

India dianggap tidak bisa mengatasi Islamophobia

Jakarta, IDN Times - India mengecam pernyataan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Rabu (5/4/2023), atas bentrokan baru-baru ini antara dua kelompok selama prosesi Ram Navami di beberapa bagian negara itu. Sebelumnya, OKI menyatakan bentrokan dalam festival itu merupakan contoh dari Islamophobia di India. 

Kementerian Luar Negeri India  justru menganggap OKI telah mempromosikan anti-India. Lembaga tersebut juga menyebut pernyataan OKI hanya merusak reputasi organisasi yang berpusat di Jeddah itu. 

Baca Juga: India Tolak Akui Pernikahan Sesama Jenis: Melanggar Norma Hindu-Islam

1. Para peserta Festival Ram Navami dikabarkan memprovokasi warga di perkampungan muslim

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India, Arindam Bagchi, menjelaskan bahwa India mengutuk keras pernyataan dari Sekretariat OKI. Dia mengatakan, “Kami mengutuk keras pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekretariat OKI hari ini mengenai India. Ini adalah satu lagi contoh pola pikir komunal dan agenda anti-India mereka," dilansir Al Jazeera. 

Saat Festival Ram Navami, warga setempat membawa trisula, pedang, tongkat dan senjata lainnya melewati kampung Muslim di beberapa kota. Para peserta festval meneriakkan slogan kebencian dan bahkan membakar rumah dan toko di beberapa tempat.

Menurut laporan, setidaknya dua orang tewas akibat bentrokan tersebut. Pihak berwenang mengerahkan ratusan polisi dan memutus layanan internet seluler untuk mencegah bentrokan lanjutan.

Baca Juga: Sumur di Kuil India Runtuh, 35 Orang Tewas 

2. OKI sebelumnya mendesak India untuk mengambil tindakan tegas terhadap provokator

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kekerasan dan vandalisme yang menargetkan komunitas Muslim di beberapa negara bagian di India selama prosesi Ram Navami. OKI juga mengecam pembakaran sebuah madrasah dan perpustakaan oleh gerombolan ekstremis Hindu di Bihar Sharif pada 31 Maret 2023 lalu.

"Sekretariat Jenderal OKI mengecam tindakan kekerasan dan vandalisme yang provokatif tersebut, yang merupakan manifestasi nyata dari meningkatnya Islamofobia dan penargetan sistemik komunitas Muslim di India," ungkap Sekretariat OKI, dilansir Sakshi Post.

"Sekretariat Jenderal OKI menyerukan pihak berwenang India untuk mengambil tindakan tegas terhadap penghasut dan pelaku tindakan tersebut dan untuk memastikan keselamatan, keamanan, hak, dan martabat komunitas Muslim di negara ini.” tambah lembaga tersebut.

Baca Juga: Sebut Modi sebagai Pencuri, Oposisi India Divonis 2 Tahun Penjara

3. Setidaknya sudah ada 77 orang yang ditangkap kepolisian

Setidaknya ada 77 orang telah ditangkap sehubungan dengan kekerasan yang meletus di Bihar Sharif di distrik Nalanda Negara Bagian selama perayaan Ram Navami. Jumlah ini berpotensi bertambah dalam beberapa waktu ke depan. 

“Sejauh ini, 77 orang telah ditangkap. Pawai bendera dilakukan untuk menjaga perdamaian di daerah tersebut. Personel paramiliter yang memadai telah dikerahkan untuk mengendalikan situasi,” kata Inspektur Polisi Nalanda Ashok Mishra, dilansir The Hindu

Warga di sekitar lokasi kejadian disarankan untuk tinggal di dalam rumah. Saat kejadian, massa bersenjata sekitar 1.000 orang merusak sebuah madrasah di wilayah Murarpur Bihar Sharif dan membakar perpustakaannya, kata Mohammad Siyabuddin yang merupakan imam masjid dan pengurus madrasah.

Perpustakaan berusia 110 tahun memiliki koleksi lebih dari 4.500 buku menjadi abu dalam serangan itu, katanya. Ada pula dua anak yang terjabak dalam lokasi kebakaran dan untungnya masih bisa diselamatkan.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya