Israel Panen Kecaman akibat Lancarkan Serangan di Tepi Barat

Israel diyakini mendapatkan impunitas total dari PBB

Jakarta, IDN Times - Israel telah dikecam banyak pihak setelah menggunakan pesawat tak berawak untuk menyerang terduga militan di Tepi Barat pada Senin (3/7/2023) pagi. Israel juga mengerahkan ratusan tentara di kamp pengungsian Jenin. 

Pasukan tetap berada di dalam kamp pengungsi Jenin dan melanjutkan operasi dalam beberapa waktu ke depan. Pejabat Palestina mengatakan sedikitnya delapan warga Palestina tewas dan 50 orang lainnya luka-luka. 

Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Serangan Israel di Jenin Tepi Barat

1. Israel dikecam oleh Organisasi Kerjasama Islam terkait aksi brutalnya di Jenin

Israel Panen Kecaman akibat Lancarkan Serangan di Tepi Baratbendera Israel (pixabay.com/edu_castro27)

Sekitar 3 ribu warga Palestina telah meninggalkan kamp pengungsi Jenin sejak operasi Israel diberlakukan.  Otoritas Palestina dan negara tetangga lseperti Yordania dan Mesir serta Organisasi Kerjasama Islam yang beranggotakan 57 negara mengutuk apa yang dilakukan Israel. 

“Rakyat Palestina kami tidak akan berlutut, tidak akan menyerah, tidak akan mengibarkan bendera putih, dan akan tetap teguh di tanah mereka menghadapi agresi brutal ini,” kata juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh, dilansir Arab News.

Gedung Putih mengatakan sedang memantau dengan cermat situasi di Tepi Barat. "Kami telah melihat laporan dan sedang memantau situasi dengan cermat," kata juru bicara Gedung Putih. “Kami mendukung keamanan dan hak Israel untuk membela rakyatnya dari Hamas, Jihad Islam Palestina, dan kelompok teroris lainnya," tambahnya. 

Baca Juga: 2 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel 

2. Sekjen PBB prihatin atas situasi yang berlangsung di Jenin

Israel Panen Kecaman akibat Lancarkan Serangan di Tepi Baratpotret Sekjen PBB Antonio Guterres di Ukraina (twitter.com/antonioguterres)

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, dikabarkan sangat prihatin dengan perkembangan di Jenin. "Guterres menegaskan bahwa semua operasi militer harus dilakukan dengan penuh hormat terhadap hukum humaniter internasional," kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam sebuah pernyataan, dilansir Arab News.

Lynn Hastings, koordinator kemanusiaan PBB di wilayah Palestina, mengatakan bahwa dia khawatir dengan skala operasi pasukan Israel yang dianggap sangat berbahaya. Dia juga mengatakan PBB telah memobilisasi bantuan kemanusiaan ke Palestina. 

Di sisi lain, pasukan Israel mengatakan telah menemukan tiga fasilitas pembuatan senjata, menyita ratusan bahan peledak dan menembak dua pria bersenjata Palestina selama operasi berlangsung. 

Baca Juga: Pejabat Israel-Palestina Bertemu Bahas Kekerasan di Tepi Barat

3. Israel berani melakukan kekerasan kolonial di Palestina karena dapatkan impunitas dari PBB

Banyak warga Palestina telah melarikan diri dari kamp pengungsi Jenin sejak pasukan Israel memulai operasi militer besar-besaran di daerah itu.  "Ada sekitar 3.000 orang yang telah meninggalkan kamp sejauh ini," kata wakil gubernur Jenin Kamal Abu al-Roub, dilansir Al Jazeera.

Dia mengatakan sekitar 18.000 warga Palestina tinggal di kamp pengungsi.

Rami G. Khouri, salah satu direktur di American University of Beirut, mengatakan tingkat intensitas erangan terbaru oleh pasukan Israel jauh lebih banyak daripada yang pernah dialami penduduk Jenin sebelumnya. 

Rami menempatkan operasi militer sebagai kekerasan kolonial Israel” yang telah berlangsung selama satu abad. Rami mengatakan pasukan Israel beroperasi dengan “impunitas total”.

“Israel memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dan impunitas total di PBB karena AS dan veto lainnya, sehingga mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan. Dan mereka melakukan itu,” kata Rami.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya