Putin Ingin Menambah Pasukan Rusia Sebanyak 137.000 Orang pada 2023

Putin berikan sinyal Rusia masih akan gempur Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan peningkatan kapasitas militer Rusia pada Kamis (25/08/2022). Keputusan ini tak lepas dari "operasi militer" di Ukraina yang dilakukan Rusia sejak Februari 2022 lalu.

Vladimir Putin telah memerintahkan militernya untuk meningkatkan jumlah angkatan bersenjata negara itu sebanyak 137.000 di tengah invasi Moskow ke Ukraina. Di sisi lain, Putin sendiri tidak berencana meningkatkan jumlah pegawai sipil di Rusia di tengah memburuknya situasi ekonomi yang mereka hadapi akibat sanksi Barat.

1. Rusia menawarkan amnesti kepada para tahanan agar dapat bergabung pasukan militer

Putin Ingin Menambah Pasukan Rusia Sebanyak 137.000 Orang pada 2023ilustrasi tentara (pixabay.com/WikiImages)

Peningkatan jumlah pasukan ini pada 2023 mendatang diharapkan dapat memperkuat militer Rusia, khususnya dalam operasi militer di Ukraina. Media Rusia dan organisasi non-pemerintah mengatakan Pemerintah Rusia telah berusaha untuk meningkatkan jumlah pasukan yang terlibat dalam aksi militer di Ukraina dengan menarik lebih banyak sukarelawan.

Selain itu, Pemerintah Rusia juga melibatkan sektor swasta untuk merekrut sumber daya baru dan bahkan menawarkan amnesti kepada beberapa tahanan dengan syarat mengikuti wajib militer. Para tahanan yang mengikuti wajib militer diyakini akan ditempatkan di Ukraina.

Semua pria Rusia berusia 18-27 harus menjalani satu tahun di militer, tetapi sebagian besar menghindari wajib militer karena alasan kesehatan atau pendidikan. Kebanyakan warga yang menghindari wajib militer berasal dari Moskow dan kota-kota besar lainnya.

Baca Juga: Dubes Ukraina: Kami Harus Bunuh Orang Rusia Sebanyak Mungkin

2. Rusia diyakini sudah kehilangan puluhan ribu tentaranya akibat invasi Ukraina

Putin Ingin Menambah Pasukan Rusia Sebanyak 137.000 Orang pada 2023Presiden Putin sedang rapat terkait bantuan di Donbas (twitter.com/KremlinRussia_E)

Para pejabat Amerika Serikat (AS) memperkirakan bahwa Rusia telah kehilangan 75.000 tentaranya akibat invasi Ukraina. Ada juga sumber yang memperkirakan jumlah pasukan Rusia yang tewas mencapai 80.000 orang. 

Tak heran jika Pemerintah Rusia ingin menambah jumlah pasukannya sebanyak 100.000 orang pada 2023. Rencana ekspansi militer Rusia menunjukkan bahwa Rusia sedang mengalami kekurangan pasukan akibat "operasi militer" yang mereka lakukan. 

Di sisi lain, Ukraina sendiri dikabarkan telah kehilangan 9000 pasukannya akibat invasi Rusia. Namun, pihak pro-Rusia meyakini bahwa Ukraina telah kehilangan lebih dari 10.000 pasukannya sejak Februari 2022 lalu.

3. Situasi perang Ukraina-Rusia diyakini masih berlangsung dalam beberapa tahun mendatang

Sebelum Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina, militer Rusia memiliki lebih dari 400.000 tentara kontrak, termasuk 147.000 ditempatkan di angkatan darat.  Perintah terakhir Putin untuk meningkatkan jumlah militer adalah pada 2017 lalu.

Kala itu, Putin meningkatkan jumlah tentara menjadi lebih dari 1 juta orang.  Beberapa jenderal Rusia percaya bahwa perang di Ukraina masih dapat berlangsung beberapa tahun lagi, dilansir The Moscow Times

“Ekspansi seperti ini adalah langkah yang kalian lakukan ketika perkiraan strategis untuk masa depan di dalam pasukan umum yang suram, atau kalian memiliki konflik atau proyek jangka panjang dalam pikirannya," cuit Dara Massicot, seorang peneliti senior di think tank RAND yang berbasis di AS dan mantan analis senior di Pentagon. Walau beberapa negosiasi telah dilakukan di beberapa negara, Rusia memang tak menunjukkan keinginan untuk memberlakukan gencatan senjata.

Baca Juga: Zelenskyy: Ukraina Tolak Kompromi sama Teroris Rusia, Walau Ditodong!

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya