Rusia Serang Mal di Ukraina saat Jam Ramai, 13 Warga Sipil Tewas

Pejabat Ukraina sebut Rusia sebagai negara teroris

Jakarta, IDN Times - Serangan rudal Rusia di sebuah mal yang ramai di kota Kremenchuk, pada Senin (27/6/2022), menewaskan sedikitnya 13 orang. Gubernur setempat juga menyatakan, terdapat puluhan korban terluka lainnya yang sedang mengalami perawatan.

Rekaman video menunjukkan, kepulan asap hitam muncul dari pusat perbelanjaan yang terbakar di kota industri Kremenchuk. Para pemadam kebakaran sudah dikerahkan beberapa saat setelah serangan. 

1. Rusia serang salah satu mal teramai di Kota Kremenchuk

Pusat perbelanjaan Amstor telah bertahun-tahun menjadi pusat komersial sederhana Kremenchuk. Mal ini merupakan sentra untuk membeli segala sesuatu, mulai dari barang elektronik murah hingga ikan segar.

Di situlah para remaja bepergian di akhir pekan. Namun, mal tersebut rusak parah akibat rudal yang diyakini menargetkan warga sipil.

"Para penjajah menembakkan rudal ke sebuah pusat perbelanjaan, di mana ada lebih dari seribu warga sipil. Mal terbakar, penyelamat sedang memadamkan api. Jumlah korban tidak mungkin dibayangkan," tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Telegram, dilansir The Moscow Times.

Dia kemudian menyebut serangan itu sebagai, "salah satu aksi teroris paling kejam dalam sejarah Eropa."

Baca Juga: Kunjungi Ukraina, Presiden Moldova: Negara Kami Juga Terancam Rusia

2. Setidaknya ada 13 korban tewas, puluhan korban lainnya terluka

Rusia Serang Mal di Ukraina saat Jam Ramai, 13 Warga Sipil TewasIlustrasi Kebakaran (IDN Times/Mardya Shakti)

Gubernur wilayah Poltava tempat Kremenchuk berada, Dmytro Lunin, mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat dari 10 menjadi setidaknya 13 orang. Selain itu, Lunin juga menambahkan lebih dari 40 orang terluka.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, serangan itu sengaja dilakukan bertepatan dengan jam tersibuk mal dan menyebabkan jumlah korban maksimum. Kota Kremenchuk sebenarnya bukan merupakan basis militer Ukraina. 

Cukup banyak pernyataan dari berbagai negara bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang. Namun, Rusia hanya berargumen bahwa semua tuduhan tersebut merupakan rekayasa, meski para jurnalis sudah banyak mengonfirmasi serangan yang dilakukan Rusia.

3. Rusia dianggap sebagai negara teroris

Kota Kremenchuk merupakan kota yang tidak memiliki hubungan dengan perang.

"Tembakan rudal di Kremenchuk menghantam daerah yang sangat sibuk yang tidak memiliki hubungan dengan permusuhan," tulis Wali Kota Vitali Maletsky.

Di sisi lain, Gubernur Lunin mengecam serangan itu sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Peristiwa itu juga disebut sebagai 'tindakan teror sinis terhadap warga sipil'.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, meminta sekutu Ukraina untuk memasok lebih banyak senjata berat dan menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia.

"Rusia adalah aib bagi kemanusiaan dan harus menghadapi konsekuensinya," kata Dmytro.

Pembantu presiden, Mykhaylo Podolyak, menuduh Rusia sebagai negara teroris. Sejak invasi Rusia di Ukraina, sudah ada ribuan warga sipil Ukraina yang meninggal dan angka ini berpotensi jauh lebih besar. 

Baca Juga: Ukraina Akan Cabut Kebijakan Bebas Visa bagi WN Israel dan Rusia

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya