Arab Saudi Kesulitan Kirim Bantuan ke Gaza akibat Penutupan Perbatasan

06 Jul 2024, 13:07 WIB

ilustrasi truk bantuan ke Gaza (twitter.com/@UNRWA)

Jakarta, IDN Times - Badan kemanusiaan Arab Saudi pada Kamis (4/7/2024) mengatakan, penutupan Rafah dan penyeberangan lainnya ke Gaza telah menghambat pengiriman bantuan makanan yang sangat dibutuhkan.

“Kami memiliki ratusan truk yang kini menumpuk di Rafah karena penutupan Rafah dan koridor lainnya. Kami menghadapi pembatasan besar untuk menjangkau masyarakat Gaza,” kata Abdullah al Rabeeah, kepala Bantuan Kemanusiaan Raja Salman dan Pusat Bantuan (KSRelief), dikutip Reuters.

Perbatasan Rafah, yang menghubungkan Mesir dan Gaza, telah ditutup sejak 7 Mei ketika Israel meningkatkan serangannya di kota tersebut.

1. Ada 2.500 truk bantuan yang mengantre untuk masuk ke Gaza

Rabeeah mengatakan, makanan yang ada di truk maupun di gudang kemungkinan sudah mendekati tanggal kedaluwarsa akibat penutupan perbatasan yang terus berlanjut.

“Kami khawatir bahan makanan akan kehilangan tanggal kedaluwarsanya karena koridor ditutup dan kami sedang memeriksa bahan makanan tersebut. Ini menjadi beban besar bagi kami,” kata Rabeeah, yang juga merupakan penasihat istana kerajaan Saudi dan mantan menteri kesehatan.

Para pejabat PBB melaporkan bahwa bantuan makanan dan obat untuk warga Palestina di Gaza telah menumpuk di Mesir, sementara beberapa pasokan kini dikirim secara sporadis melalui Yordania dan Tepi Barat ke penyeberangan Kerem Shalom di Gaza.

Beberapa pejabat mengungkapkan, sebanyak 2.500 truk sedang menunggu untuk masuk ke Gaza, dan gudang-gudang di Mesir hampir penuh.

2. Rabeeah minta Israel tidak gunakan bantuan makanan sebagai senjata perang

Sama seperti badan-badan PBB dan organisasi non-pemerintah lainnya, Rabeeah juga mendesak Israel untuk segera mencabut pembatasan dan berhenti menggunakan bantuan makanan sebagai senjata perang.

“Semua koridor harus dibuka tanpa batasan apa pun untuk menyelamatkan nyawa anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia,” ujarnya.

COGAT, badan Kementerian Pertahanan Israel yang bertugas mengoordinasikan pengiriman bantuan ke wilayah Palestina, mengatakan bahwa pihaknya meningkatkan upaya untuk menambah distribusi bantuan ke Gaza.

3. Arab Saudi luncurkan operasi bantuan melalui jalur udara dan laut

Rabeeah menuturkan bahwa KSRelief telah meluncurkan operasi bantuan melalui jalur udara dan laut dari Riyadh ke Al Arish dan Rafah. Lebih dari dari 54 pesawat sipil dan militer serta delapan kapal juga telah dikirimkan melalui pelabuhan Jeddah dalam kerja sama dengan PBB.

“Kebutuhannya jauh melebihi apa yang diterima masyarakat Gaza,” kata Rabeeah, seraya menambahkan bahwa badan tersebut mempunyai rencana darurat untuk meningkatkan bantuan, termasuk perumahan sementara, setelah perang berakhir.

“Jika ada gencatan senjata jangka panjang, Anda tidak bisa membiarkan orang tinggal di tenda,” tandasnya.

Dikutip Al Jazeera, sedikitnya 38.011 warga Palestina telah dinyataan tewas dan 87.445 lainnya luka-luka akibat perang Israel di Gaza. Konflik ini meletus ketika pejuang Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan 1.139 orang dan membuat sekitar 250 lainnya disandera

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.