Perdana Menteri (PM) Armenia, Nikol Pashinyan, mengaku khawatir meskipun semua sudah disetujui oleh kedua negara. Namun, ia menyebut bahwa perjanjian damai itu sudah siap ditandatangani.
"Satu dari dua ayat dalam perjanjian ini adalah tidak memperbolehkan pasukan dari negara ketiga di perbatasan. Selain itu, kekhawatiran lainnya mengenai penarikan klaim internasional dan berkomitmen tidak mengambil aksi provokasi satu sama lain," terangnya, dilansir CNN.
Ia menambahkan, tidak ada diskusi terkait dengan permintaan Baku terkait perubahan amandemen konstitusi di Armenia. Pashinyan mengklaim Armenia sudah tidak lagi memiliki klaim teritorial di Azerbaijan.
"Setelah keputusan Mahkamah Konstitusi Armenia tahun lalu, sudah jelas bahwa Konstitusi Armenia tidak lagi memiliki klaim teritori di Azerbaijan atau negara lain. Kami juga percaya bahwa Konstitusi Azerbaijan tidak memiliki klaim terhadap Armenia," tambahnya.