AS Akui Kemenangan Oposisi Venezuela dalam Pemilu

05 Agu 2024, 06:07 WIB

Calon Presiden Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia. (x.com/EdmundoGU)

Jakarta, IDN Times - Capres oposisi Venezuela Edmundo Gonzalez Urrutia, pada Jumat (2/8/2024), mengungkapkan terima kasih kepada Amerika Serikat (AS) atas pengakuan kemenangan dalam pilpres. Meskipun Dewan Pemilihan Nasional (CNE) mengakui kemenangan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Dalam sepekan terakhir, situasi di Venezuela terus memanas menyusul klaim kemenangan dari Maduro dengan hasil 51 persen suara. Sementara, Gonzalez yang didukung pemimpin oposisi Maria Corina Machado menyebut dirinya menang dengan hasil perolehan 70 persen suara.

1. Klaim kemenangan Gonzalez Urrutia merefleksikan harapan rakyat Venezuela

Gonzalez Urrutia mengungkapkan, pengakuan kemenangan ini merefleksikan harapan dari sebagian besar rakyat Venezuela. Ia pun mengatakan rakyat Venezuela menginginkan restorasi demokrasi di negaranya.

"Kami berterima kasih kepada AS atas pengakuan harapan dari rakyat Venezuela yang merefleksikan kemenangan elektoral kami dan mendukung proses restorasi norma demokrasi di Venezuela," tulisnya, dikutip Mercopress.

Sementara itu, Machado mengungkapkan bahwa Maduro kalah dalam perolehan pilpres tahun ini. Ia mengaku memiliki bukti bahwa Gonzalez Urrutia adalah pemenang pilpres dengan angka yang besar.

"Saya menuliskan ini dari tempat persembunyian untuk menghindari ancaman diktator Nicolas Maduro. Pada pilpres pekan lalu, Maduro tidak menang. Ia kalah telak dari Gonzalez Urrutia dengan perolehan suara 67 persen berbanding 30 persen," tambahnya.

2. AS klaim punya bukti bahwa Gonzalez Urrutia menang pilpres

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken. (twitter.com/SecBlinken)

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken, mengaku memiliki bukti nyata bahwa Gonzalez Urrutia adalah pemenang pilpres Venezuela tahun ini.

"Terdapat bukti-bukti nyata dan maka dari itu, AS mengambil posisinya terutama kepada rakyat Venezuela bahwa Edmundo Gonzalez Urrutia memenangkan pilpres dan memperoleh suara mayoritas pada pilpres Venezuela pada 28 Juli lalu," terangnya, dikutip EFE.

"Kami meminta seluruh rekan kami terlibat dalam krisis di Venezuela dan mengawal proses transisi untuk menghormati hasil pilpres. Kami pun menyuarakan dukungan atas pengembalian norma-norma demokrasi di seluruh Karibia," tambahnya.

3. Argentina mengakui kemenangan Edmundo Gonzalez di Venezuela

Pada hari yang sama, Menlu Argentina Diana Mondino mengatakan, Edmundo Gonzalez adalah pemenang dalam pilpres Venezuela pekan lalu.

"Tanpa diragukan, dia (Edmundo Gonzalez) adalah pemenang resmi dalam pilpres dan presiden terpilih di Venezuela," terangnya.

Ia menekankan bahwa keputusan CNE untuk memutuskan mengakui Maduro sebagai pemenang tanpa mempublikasikan hasil pilpres sangat mencurigakan. Mondino menegaskan Maduro harus mundur dari kekuasaannya di Venezuela.

"Terdapat bukti baru dalam pemilu, tapi paham Chavismo sudah menghancurkan Venezuela selama bertahun-tahun. Chavismo telah mengusir jutaan warga Venezuela dari tanah kelahirannya dan membuat 90 persen rakyatnya jatuh miskin," sambungnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.