Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera Amerika Serikat. (instagram.com/spiritof76a)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Kamis (28/7/2022) menawarkan hadiah bagi siapapun yang bisa memberikan bukti intervensi Rusia dalam pemilihan presiden. Pasalnya, AS menuding adanya sejumlah organisasi yang bekerja sama dengan Badan Intelijen Rusia atau FSB. 

Selama ini, AS menduga bahwa Rusia terlibat dalam terpilihnya eks Presiden Donald Trump pada pilpres 2016. Tudingan itu membuat hubungan antara Moskow dengan Washington memanas. Hubungannya bahkan memburuk saat Rusia memutuskan invasi ke Ukraina.   

1. AS tawarkan Rp151,5 miliar bagi informasi keterlibatan Rusia

Keterangan tersebut diungkapkan secara langsung oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Kamis lalu. Sementara, imbalan atas informasi tersebut mencapai 10 juta dolar AS  atau Rp151,5 miliar. 

"Kemendagri mencari informasi di Internet Research Agency LLC (IRA), Yevgeniy Viktorovich Prigozhin dan diduga memiliki hubungan dengan entitas Rusia dan berasosiasi atas keikutsertaan dalam intervensi pemilihan umum di Amerika Serikat," tutur Kemendagri AS, dikutip dari Reuters.

Pemerintah AS menyebut bahwa IRA yang berbasis di St. Petersburg telah melangsungkan operasi intervensi politik dan elektoral. Selain itu, negeri Paman Sam sudah menjatuhkan sanksi kepada Prigozhin dalam intervensi tersebut. 

"Pada 2014, IRA sudah melangsungkan operasi intervensi dengan sistem politik AS, termasuk pemilihan presiden tahun 2016. Sementara, tugas perusahaan itu berfungsi untuk menyebarkan kebingungan di masyarakat AS," paparnya. 

2. AS tetapkan warga negara Rusia sebagai pelaku intervensi politik

Editorial Team

Tonton lebih seru di