Ancam Gempur Balik Rusia, Ukraina Incar Objek Militer Putin

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ukraina mengancam akan menyerang balik wilayah Rusia, terutama objek-objek militer di negara tersebut.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, menegaskan, pihaknya tak akan ragu menghancurkan objek-objek militer di dalam wilayah Rusia.
"Jika diperlukan, maka percayalah tidak ada tangan yang akan gemetar untuk menandatangani apa yang perlu ditandatangani, sehingga objek-objek itu dihancurkan," kata Danilov seperti yang diberitakan oleh kantor media lokal Ukrainska Pravda, dilansir Yahoo News, Jumat (29/7/2022).
1. Ukraina mengetahui lokasi objek-objek militer Rusia

Bahkan, kata Danilov, pihaknya telah mengetahui lokasi objek-objek militer Rusia yang selama ini telah digunakan untuk membombardir Ukraina.
"Kami tahu tentang semua peraturan dan rudal yang ditembakkan dari pesawat atau kapal ke negara kami," kata dia.
Sementara itu, menurutnya 74 persen dari serangan roket Rusia menghantam infrastruktur sipil, yakni sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan pusat budaya. Hanya sebagian kecil infrastruktur militer Ukraina yang diserang.
2. Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina yakin perang membuat Federasi Rusia pecah

Danilov meyakini, pada akhir perang nanti akan lahir dekolonisasi, yakni ketika negara-negara jajahan Rusia terpecah. Bahkan, menurutnya negara-negara lain tengah mengadakan konferensi yang telah menggambarkan peta perpecahan Federasi Rusia.
"Ini akan menyingkirkan koloni-koloni yang telah direbutnya di masa. Dia telah menjajah seluruh bangsa, merampas bahasa, identitas historis mereka. Sebagai akibat dari perang yang berani ini, yang Rusia lepaskan di wilayah kami, akan kehilangan semua ini," kata dia.
3. Ukraina sudah gencar serang Rusia

Sebelumnya, Ukraina telah melancarkan serangan ke Rusia, yang menyasar objek militer Rusia.
Juru bicara Kementrian Pertahanan Ukraina, Oleksandr Motuzianyk, pada Jumat (15/7/2022) mengatakan serangan roket pasukannya telah menghancurkan lebih dari 30 pusat logistik militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir. Serangan tersebut secara signifikan diklaim mengurangi ancaman serangan dari Rusia.
Motuzianyk mengatakan, 30 target dihancurkan oleh beberapa sistem peluncur roket yang termasuk HIMARS didalamnya. Jika dikonfirmasi, senjata pemberian barat itu telah menunjukkan kemampuannya dan mengubah dinamika perang yang sudah berlangsung selama hampir lima bulan.