Kementerian Keuangan melalui Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) memblokir semua properti dan kepentingan properti Serrano yang berada di AS atau dalam kendali warga AS. Aturan ini juga berlaku bagi entitas mana pun yang dimiliki 50 persen atau lebih oleh Serrano.
Pada saat yang sama, Kementerian Kehakiman AS membuka dakwaan federal terhadap Serrano. Dakwaan tersebut menjeratnya dengan tuduhan perdagangan narkoba dan kejahatan terkait terorisme.
FBI secara resmi memasukkan Mosquera Serrano ke dalam daftar "Sepuluh Buronan Paling Dicari", menjadikannya anggota TdA pertama yang masuk dalam daftar tersebut. Kementerian Luar Negeri AS juga menawarkan imbalan hingga 3 juta dolar AS, atau sekitar Rp48 miliar, untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau vonisnya.
Douglas Williams, agen khusus yang bertanggung jawab di FBI Houston, menyebut kepemimpinan Serrano mendorong aksi kejam geng tersebut.
"Kepemimpinan Giovanni Vicente Mosquera Serrano melahirkan sebuah organisasi yang berkembang pesat melalui pembunuhan brutal, prostitusi paksa, penculikan, dan penghancuran kehidupan di seluruh benua. Tidak ada perbatasan yang akan melindunginya dari keadilan," kata Williams, dikutip dari Fox News.