Pencabutan ini terjadi setelah pengadilan memerintahkan pemasangan gelang kaki elektronik pada Bolsonaro. Ia juga dilarang meninggalkan rumah pada malam hari dan menggunakan media sosial.
Menanggapi larangan ini, Bolsonaro mengaku merasa terhina.
"Saya merasakan penghinaan tertinggi. Saya berusia 70 tahun, saya adalah presiden republik selama empat tahun," ujar Bolsonaro, dilansir Al Jazeera.
Bolsonaro saat ini diadili atas dugaan perencanaan kudeta setelah kalah dalam pemilihan presiden tahun 2022. Sebelumnya, pengadilan juga telah melarangnya untuk mencalonkan diri dalam jabatan publik apa pun hingga tahun 2030.
Ancaman tarif AS dinilai justru dapat memperkuat posisi Lula di dalam negeri. Kebijakan tersebut berisiko merugikan sektor agribisnis seperti kopi dan peternakan, yang merupakan basis pendukung utama Bolsonaro.
Putra Bolsonaro yang lain, Senator Flávio Bolsonaro, sempat mengunggah permintaan di media sosial agar Trump mengganti ancaman tarif dengan sanksi individu. Namun, unggahan tersebut dihapus tidak lama setelah dipublikasikan.