Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Twitter.com/Prime Minister of Israel)
Pemerintahan Biden telah berupaya menengahi kesepakatan normalisasi antara Saudi dan Israel yang akan mencakup jaminan keamanan AS untuk Saudi. Upaya tersebut terhenti setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada Senin bahwa ia menginginkan perdamaian dengan negara-negara Arab, setelah setahun perang di Gaza dan Lebanon. Langkah ini juga diambil setelah Washington berupaya untuk menggalang negara-negara Arab di sekitar rencana jangka panjang untuk pemerintahan pasca-perang di Jalur Gaza dan kesepakatan normalisasi lebih lanjut dengan Israel.
"Saya bercita-cita untuk melanjutkan proses yang saya lalui beberapa tahun lalu, dengan penandatanganan Perjanjian Abraham yang bersejarah, untuk mencapai perdamaian dengan negara-negara Arab lainnya," kata Netanyahu dalam pidatonya di hadapan para anggota parlemen, dilansir Times of Israel.
Perjanjian Abraham yang ditengahi AS, ditandatangani pada 2020 di bawah presiden AS saat itu Donald Trump. Ia menyaksikan negara-negara Teluk Bahrain dan Uni Emirat Arab, serta Maroko, menjalin hubungan formal dengan Israel.
“Saya menekankan perdamaian demi perdamaian, perdamaian demi kekuatan dengan negara-negara penting di Timur Tengah,” kata Netanyahu.
Adapun Saudi tidak bergabung dengan kesepakatan 2020 dan tidak pernah mengakui Israel. Saudi memprasyaratkan kemerdekaan Palestina untuk normalisasi dengan Israel.