Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tentara (unsplash.com/Daniel Balaure)
ilustrasi tentara (unsplash.com/Daniel Balaure)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Rabu (23/10/2024), mengatakan untuk pertama kalinya bahwa mereka telah melihat bukti pengiriman pasukan Korea Utara di Rusia.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengungkapkan bahwa kehadiran pasukan Korea Utara untuk bertempur bersama Rusia melawan Ukraina akan menjadi hal yang sangat serius. Namun menurutnya, masih perlu dilihat apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh mereka di sana. 

"Ada bukti bahwa terdapat pasukan DPRK di Rusia," kata Austin, menggunakan nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

1. Korsel sebut Korut telah kirimkan 3 ribu tentara ke Rusia

Dilansir dari Reuters, anggota parlemen Korea Selatan mengungkapkan, Korea Utara telah mengirim 3 ribu tentara ke Rusia. Ribuan lainnya diperkirakan akan menyusul. Pyongyang dilaporkan telah berjanji menyediakan total sekitar 10 ribu tentara, yang penempatannya diperkirakan akan selesai pada Desember

"Indikasi adanya pasukan yang sedang dilatih di dalam Korea Utara terdeteksi pada September dan Oktober. Tampaknya pasukan tersebut kini telah disebar ke beberapa fasilitas pelatihan di Rusia dan sedang beradaptasi dengan lingkungan setempat," kata Park Sun-won, anggota komite intelijen parlemen.

Kremlin telah membantah klaim Seoul mengenai pengerahan pasukan Korea Utara dengan menyebutnya sebagai berita palsu. Perwakilan Korea Utara untuk PBB di New York juga menyebutnya sebagai rumor tidak berdasar dalam pertemuan pada Senin (21/10/2024).

Moskow maupun Pyongyang membantah adanya transfer senjata, namun mereka berjanji untuk meningkatkan hubungan militer dan menandatangani perjanjian pertahanan bersama dalam pertemuan puncak pada Juni.

2. Rusia berusaha sembunyikan berita soal pengerahan pasukan Korut

Lee Seong-kweun, anggota parlemen di komite Korea Selatan, mengatakan bahwa otoritas Pyongyang telah berusaha mencegah penyebaran berita tentang pengerahan pasukan tersebut.

"Ada juga tanda-tanda pemerintah Korea Utara akan merelokasi dan mengisolasi keluarga-keluarga (dari pasukan) ke suatu tempat tertentu untuk mengendalikan mereka secara efektif dan menindak rumor tersebut," ujar Lee, mengutip informasi dari badan intelijen.

Menurut laporan, Rusia juga telah merekrut banyak penerjemah untuk tentara Korea Utara, sekaligus melatih mereka dalam penggunaan peralatan militer seperti drone.

Instruktur Rusia menilai bahwa militer Korea Utara memiliki atribut fisik dan moral yang sangat baik, tetapi kurang memahami perang modern seperti serangan drone. Oleh karena itu, bisa jadi akan banyak korban jiwa jika mereka dikerahkan ke garis depan.

3. Rusia diduga kesulitan merekrut tentara di dalam negeri

Para pejabat AS, yang menolak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa lebih dari 600 ribu tentara Rusia telah tewas atau terluka dalam perang di Ukraina.

Sementara itu, Austin menilai bahwa dugaan pengerahan Korea Utara bisa menjadi bukti lebih lanjut bahwa militer Rusia mengalami masalah dalam hal sumber daya manusia.

“Ini merupakan indikasi bahwa dia (Presiden Rusia Vladimir Putin) mungkin berada dalam masalah yang lebih besar daripada yang disadari kebanyakan orang,” ujarnya.

Pada Selasa (22/10/2024), kantor kepresidenan Korea Selatan mendesak penarikan segera pasukan Korea Utara dari Rusia. Pihaknya juga mengancam akan mempertimbangkan untuk memasok senjata mematikan ke Ukraina apabila hubungan militer antara kedua negara tersebut berkembang terlalu jauh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorFatimah