PBB: Diserang Rusia, Populasi Ukraina Anjlok 10 Juta Jiwa

Jakarta, IDN Times - Kepala Dana Kependudukan PBB (UNFPA) untuk Eropa Timur dan Asia Tengah, Florence Bauer, mengatakan bahwa populasi Ukraina telah menurun sekitar 10 juta orang sejak Rusia melakukan invasi.
Pada Selasa (22/10/2024), dia mengatakan bahwa turunnya populasi tersebut akibat eksodus pengungsi, penurunan angka kelahiran, dan kematian akibat perang.
Rusia melakukan invasi skala penuh di Ukraina pada 2022 lalu. Hingga saat ini, konflik antara dua negara tersebut belum juga menemui titik terang.
Menurut PBB, Eropa Timur khususnya Ukraina telah mengalami tren penurunan populasi sebelum Rusia menginvasi. Namun, invasi telah mempercepatnya dan konflik semakin memperburuk situasi.
1. Penurunan populasi sejak 2014

Populasi Ukraina sekitar 45 juta jiwa pada 2014, saat Moskow pertama kali menginvasi dan mencaplok Krimea. UNFPA mengatakan saat ini tidak ada sensus, tetapi jelas telah terjadi penurunan populasi yang dramatis di Ukraina akibat perang.
"Secara keseluruhan, populasi Ukraina telah menurun sekitar 10 juta sejak 2014 dan sekitar 8 juta sejak dimulainya invasi skala penuh pada tahun 2022," kata Bauer, dikutip CBS.
Invasi Rusia terbaru dilakukan pada Februari 2022. Populasi Ukraina saat itu telah menyusut menjadi 43 juta jiwa. Kini akibat perang yang terus berlangsung, populasi itu turun drastis menjadi hanya sekitar 35 juta jiwa.
2. Kombinasi berbagai faktor
Bauer menjelaskan, penurunan dramatis populasi Ukraina disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor. Sebelum perang, Kiev memiliki tingkat kelahiran terendah di Eropa dan banyak anak muda yang pergi ke luar negeri untuk mencari peluang.
Dilansir Al Jazeera, dalam dua setengah tahun sejak invasi skala penuh Rusia, sekitar 6,7 juta penduduk Ukraina telah meninggalkan negara itu sebagai pengungsi. Kematian akibat perang juga bekontribusi secara signifikan.
"Sulit untuk mendapatkan angka pastinya, tetapi perkiraannya berkisar pada puluhan ribu korban," kata Bauer.
Selain itu, penurunan angka kelahiran saat ini berada pada sekitar satu anak per wanita. Ini merupakan salah satu angka terendah di dunia.
3. Strategi hadapi tantangan demografi

PBB menjelaskan, penurunan populasi Ukraina membuat negara tersebut kehilangan besar modal manusia yang diperlukan untuk pemulihan negara. Saat ini, Ukraina menghadapi tantangan demografi yang signifikan.
Dilansir UN News, Ukraina dan UNFPA saat ini mengembangan strategi demografi nasional. Fokusnya pada sumber daya manusia dari pada hanya upaya meningkatkan angka kelahiran.
Bauer mengatakan, jalan Ukraina menuju kebelanjutan demografi tergantung pada apakah perdamaian akan terjadi. Meski begitu, banyak hal yang bisa dilakukan guna membangun fondasi pemulihan demografi tersebut.