AS Naikkan Imbalan untuk Penangkapan Nicolas Maduro, Jadi Rp407 M

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menaikkan imbalan untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dan hukuman terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro menjadi 25 juta dolar AS (Rp407,9 miliar) pada Jumat (10/1/2025). AS juga menjatuhi sanksi terhadap pejabat Venezuela lainnya.
Langkah ini diumumkan pada hari yang sama saat Maduro dilantik untuk masa jabatan ketiga selama enam tahun. Dia telah memenangi pemilu pada Juli yang dianggap Washington dan sekutunya penuh kecurangan.
1. Hadiah juga ditawarkan untuk penangkapan terhadap menteri
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan hadiah dengan jumlah yang sama ditawarkan kepada Menteri Dalam Negeri Venezuela Diosdado Cabello. Dia juga mengumumkan hadiah baru sebesar 15 juta dolar AS (Rp244,7 miliar) untuk penangkapan terhadap Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez.
Imbalan tersebut terkait tuduhan perdagangan narkoba, yang diumumkan AS pada Maret 2020. Washington menuduh para pejabat sengaja memanfaatkan narkoba sebagai senjata untuk merusak kesehatan warga AS.
Dalam pengumuman terpisah, Departemen Keuangan AS telah menjatuhi sanksi kepada delapan pejabat senior yang memimpin lembaga ekonomi dan keamanan karena berperan dalam penindasan dan subversi demokrasi. Mereka adalah pejabat tinggi dari militer dan kepolisian, serta pemimpin perusahaan milik negara.
"Sejak pemilihan tahun lalu, Maduro dan para pendukungnya terus melanjutkan tindakan represif di Venezuela. AS, bersama dengan mitra-mitra kami yang sepemikiran, berdiri dalam solidaritas dengan suara rakyat Venezuela untuk kepemimpinan baru dan menolak klaim kemenangan palsu Maduro," kata Bradley Smith, pejabat sementara wakil menteri keuangan untuk terorisme dan intelijen keuangan, dikutip dari France 24.
Inggris, Kanada, dan Uni Eropa juga menerapkan sanksi terhadap para pejabat di negara itu pada Jumat.