Seorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.
Pada pertemuan itu, Blinken juga menegaskan prioritas Washington untuk Taliban adalah mengizinkan warga Afghanistan dan orang asing meninggalkan negara itu, menghormati hak-hak perempuan dan minoritas, serta tidak membiarkan Afghanistan menjadi surga bagi para ekstremis.
Pakistan juga mengulangi seruannya kepada dunia, untuk tidak mengabaikan Afghanistan sejak Taliban kembali ke tampuk kekuasaan. Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi, mengajak AS untuk melihat “realitas politik terbaru” Afghanistan sejak Taliban menjadi penguasa.
“Sementara Taliban harus memegang komitmen mereka, komunitas internasional memiliki kewajiban moral untuk membantu rakyat Afghanistan menghadapi krisis kemanusiaan yang berkembang di Afghanistan,” kata Qureshi dalam pernyataannya, dikutip dari Al Jazeera.
“(Pakistan) berharap dunia tidak akan mengulangi kesalahan dengan melepaskan diri dari Afghanistan,” tambahnya.
Pada Kamis (23/9/2021), Pakistan mengatakan bahwa Taliban telah berhasil mencapai perkembangan positif dengan memperluas representasi kabinetnya.
"Kami telah mencatat ekspansi di kabinet sementara, dengan perwakilan dari kelompok etnis dan politik yang berbeda. Ini adalah arah yang positif dan kami berharap mereka terus mengambil langkah-langkah menuju stabilitas yang langgeng,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Asim Iftikhar, pada jumpa pers mingguan di ibu kota Islamabad.