Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Minggu (1/10/2023), memberi sanksi baru kepada pejabat publik yang dianggap merusak demokrasi di Guatemala. Mereka disebut berusaha menghalangi transisi pemerintahan ke tangan presiden terpilih Bernardo Arevalo.
Belakangan ini, Washington telah menyuarakan kekhawatiran terkait situasi politik di Guatemala usai digelarnya pilpres putaran kedua usai adanya persekusi terhadap Partai Semillia. Terdapat dugaan bahwa aksi tersebut bertujuan menghalangi terpilihnya Arevalo sebagai presiden.