Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Guatemala Kirimkan Ribuan Tentara ke Perbatasan Meksiko

Tentara Guatemala di perbatasan Meksiko. (twitter.com/Ejercito_GT)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Guatemala mengirimkan ribuan personel militer ke perbatasan Meksiko pada Selasa (26/9/2023). Keputusan ini dalam menanggapi maraknya kasus kekerasan akibat aktivitas anggota kartel narkoba yang beroperasi di sekitar perbatasan Meksiko-Guatemala.

Selain kasus kekerasan, Guatemala tengah dirundung masalah krisis politik usai berakhirnya pilpres pada akhir Agustus. Warga pun turun ke jalan untuk menuntut Kejagung tidak ikut dalam campur dalam hasil pemilu dan menyetujui presiden terpilih Bernardo Arevalo. 

1. Terjunkan 2 ribu pasukan ke perbatasan Guatemala-Meksiko

Tentara Guatemala di perbatasan Meksiko. (twitter.com/Ejercito_GT)

Juru bicara militer Guatemala, Kolonel Ruben Tellez mengumumkan pengiriman 400 pasukan tambahan ke perbatasan Meksiko. Ia menekankan bahwa keputusan ini untuk menjamin keamanan warga dan aktivitas pemerintahan di dalam teritori Guatemala. 

Dilaporkan Telesur, Tellez menyebut saat ini terdapat 2 ribu tentara yang diterjunkan ke perbatasan Guatemala-Meksiko. Ribuan tentara itu ditempatkan di 14 pintu perbatasan dan akan mengadakan patroli darat maupun udara di sekitar perbatasan. 

Operasi dari personel militer rencananya akan dikoordinasikan dengan Polisi Sipil Nasional (PNC) yang kewalahan dalam menangani lonjakan kasus kekerasan di perbatasan akibat ulah kartel narkoba dalam beberapa pekan terakhir. 

Pasalnya, krisis keamanan dan kasus kekerasan terus terjadi di perbatasan Meksiko-Guatemala akibat perang antar kartel narkoba Meksiko untuk memperebutkan teritori penyelundupan narkoba. 

2. Meksiko kirimkan 1.500 personel militer ke perbatasan Guatemala

Mobil Guardia Nacional di Mexico City. (twitter.com/GN_MEXICO_)

Sehari sebelumnya, pemerintah Meksiko telah mengirimkan 1.500 personel Guardia Nacional, tentara, dan polisi ke perbatasan Guatemala. Keputusan ini terkait semakin intensnya kasus kekerasan yang terjadi di negara bagian Chiapas. 

"Personel keamanan sudah diterjunkan ke Frontera Comalapa di negara bagian Chiapas untuk menjamin keamanan dan kedamaian di area tersebut," tutur pemerintah Meksiko, dikutip Reuters

Di sisi lain, Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO) mengatakan bahwa kasus kekerasan dari aktivitas kartel narkoba hanya terjadi di beberapa tempat dan bukan masalah umum di negaranya. 

"Memang ada geng penyelundup narkoba di sekitar Frontera Comalapa dan dekat Motozintla yang mungkin berperang untuk menguasai teritori dalam menyelundupkan narkoba dari Amerika Tengah. Untungnya, tidak banyak kasus pembunuhan di Chiapas," terangnya. 

3. Beredar video konvoi Kartel Sinaloa di Frontera Comalapa

Penerjunan tentara Meksiko dan Guatemala ini dilakukan setelah beredarnya video konvoi kartel narkoba di Chiapas pada Sabtu (23/9/2023). Rombongan belasan mobil dengan senjata lengkap itu diduga merupakan konvoi Kartel Sinaloa yang tiba di perbatasan Meksiko-Guatemala. 

Dalam potongan video itu, terdapat ratusan penonton yang berjajar di jalan untuk menyambut kedatangan anggota Kartel Sinaloa. Sementara lokasi dalam video tersebut dilaporkan berada di perbatasan antara La Trinitaria dan Frontera Comalapa. 

Warga lokal diketahui bersorak dan menyatakan dukungannya kepada Kartel Sinaloa yang tiba di wilayahnya. Anggota kartel narkoba yang dipimpin Ismael Zambada alias El Mayo tersebut juga meyakinkan warga bahwa mereka datang untuk membantu warga lokal. 

Dilansir Mexico News Daily, Frontera Comalapa merupakan salah satu teritori kekuasaan Cartel de Jalisco Nueva Generacion (CJNG), bersama dengan Siltepec dan Motozintla. Namun, pasukan Kartel Sinaloa telah mengepung area perbatasan kedua daerah tersebut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us