Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa September adalah bulan paling berdarah dalam perang bagi pasukan Rusia di Ukraina. Serangan di timur yang membuat jumlah korban tewas dan terluka di pihak Rusia mencapai lebih dari 600 ribu sejak perang dimulai pada awal 2022.
Pejabat AS mengaitkan tingginya jumlah korban Rusia dengan apa yang mereka gambarkan sebagai perang yang melelahkan, dengan masing-masing pihak mencoba untuk menguras tenaga pihak lain dengan menimbulkan kerugian maksimum, dengan harapan dapat mematahkan kapasitas dan keinginan musuh untuk melanjutkan.